Wisata Edukasi Kang Bejo Kian Dipercantik

- Senin, 5 Agustus 2019 | 10:10 WIB

Tak banyak tempat di Balikpapan kini, di mana mata masih dapat memandang hamparan hijau. Meski diimpit beton-beton rumah penduduk yang kian padat, Kang Bejo nyatanya masih dapat bertahan. 

 

KANG Bejo. Itu bukanlah nama orang, melainkan akronim dari Kangkung Sumber Rejo. Sebuah lahan seluas 1,07 hektare yang ditumbuhi kangkung. Layaknya persawahan, area tersebut dibuat petak-petak dan jalan setapak dari tanah yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki secara bergantian. Sebenarnya lokasinya pun tak jauh dari gang. Hanya sekitar 50 meter yang menghubungkan dengan jalan beraspal. Dinding-dinding di jalan masuk dihiasi mural. Lokasi Kang Bejo berada di Jalan Sumber Rejo II RT 40, Sumber Rejo, Balikpapan Tengah.

Hari sudah cukup sore, Minggu (4/8) ketika awak media berkunjung, bertepatan dengan di-launching-nya Kang Bejo sebagai wisata edukasi bagi warga Balikpapan. Warga sekitar yang kebanyakan berprofesi sebagai petani sudah menanti-nanti kehadiran Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dan istri. Iringan musik, tarian dan seni bela diri ditampilkan. Dipercantik dengan dekorasi pita dan gapura sederhana bernuansa merah-putih, jelang momen kemerdekaan ini. Di antara kerumunan orang yang menyambut, ialah Tinah yang tak henti mengumbar senyum.

Perempuan 48 tahun itu bukan hanya pemilik lahan kangkung yang lumayan luas itu, namun setahun belakangan dirinya mencoba hidup sebagai petani dari sayuran dikotil (berbiji belah) tersebut. Keberadaan lahan kangkung itu sudah dipertahankan lebih dari 40 tahun. Tak sendiri, banyak petani yang menyewa dan bergabung dalam kelompok tani Bumi Subur. Lahan warisan dari sang ayah, Ladi, yang merupakan pria asal Trenggalek, Jawa Timur itu dikelola bersama dua saudaranya.

Ia mengatakan, masa panen kangkung tak lama, hanya 21 hari atau sekitar 3 pekan. Banyak pedagang sayur membeli darinya. Kangkung Sumber Rejo ini sudah dipasarkan di seluruh pasar tradisional yang ada di Balikpapan. Satu ikatnya dijual seharga Rp 5 ribu. Ia menambahkan, sudah banyak langganan yang menuturkan bahwa kangkung darinya lebih enak. Selain itu daunnya lebih banyak dan rasa batangnya lebih segar. “Pendapatan dari hasil berjualan ya nggak nentu, tapi dalam sebulan rata-rata Rp 3 juta,” sebutnya.

Tetap mempertahankan lahan sebagai ladang kangkung, Tinah mengakui banyak tantangan dan godaan yang datang. Termasuk penawaran pembelian tanah dari berbagai kalangan. Miliar rupiah itu ditolak. Ibu satu anak itu tetap ingin mempertahankan, sesuai wasiat ayahnya. Bukan hanya demi membantu kehidupan warga sekitar yang menjadi petani kangkung, menurutnya lahan hijau di perkotaan Balikpapan kini sudah sangat berkurang.

“Saya suka liat pemandangan yang hijau-hijau. Tempat ini juga menjadi tempat bermain anak-anak. Kalau tidak ada, mau di mana mereka bermain? Bagaimana nasib orangtua mereka yang bergantung sebagai petani kangkung?” tuturnya.    

Dengan diresmikannya Kang Bejo sebagai wahana edukasi, Tinah berharap perekonomian warga semakin baik. Walau lokasi lahan kerap dihantui banjir yang mendera kala hujan lebat. Mengingat drainase di sekitar lokasi tidak berfungsi baik. Dalam waktu dekat pun ia hendak membangun gazebo, agar warga maupun pengunjung merasa nyaman. Serta menambah berbagai variasi tanaman lainnya untuk mempercantik lingkungan. Bukan hanya kangkung, di area ini juga terdapat tanaman selada hidroponik dan usaha toge. (lil/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X