Mendaki, Bikin Bugar Badan dan Sehat Mental

- Senin, 5 Agustus 2019 | 09:54 WIB

TIDAK hanya kaya akan budaya, Indonesia merupakan negara yang dianugerahi dengan alam yang luar biasa indahnya. Bagaikan surga kecil di bumi khatulistiwa. Secercah surga kecil itu dapat Anda temukan sebab membentang dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Rote.

Secara geografis, Indonesia diapit dua benua dan dua samudera. Negara maritim sekaligus kepulauan ini pun dilewati cincin api dunia (the ring of fire), menjadikannya punya banyak gunung berapi aktif dan tidak.

Nah, banyak pecinta alam, baik dalam maupun luar negeri, rela habiskan waktu hanya untuk menikmati indahnya pemandangan gunung. Dari agenda mendaki gunung, Anda bisa menikmati sepaket keindahan alam yang akan menemani sepanjang perjalanan menuju puncak. Dikenal sebagai kegiatan yang sangat menguras tenaga.

Dijelaskan dr Sony Gosal AIFO (Ahli Faal Ilmu Olahraga), mendaki gunung berdampak baik untuk kesehatan paru-paru dan jantung. Sebab, mendaki gunung hampir sama dengan latihan cardio dan sangat baik melatih otot jantung.

“Didapat karena perjalanan selama mendaki membutuhkan tenaga ekstra dalam kurun waktu cukup lama. Hal ini membuat kerja jantung dan paru-paru lebih berat dari aktivitas biasanya,” ucapnya.

Apabila kapasitas kerja dari organ tersebut meningkat, maka tak heran kalau para pendaki gunung, minim risiko penyakit jantung dan stroke. Sebab, setiap langkah yang ditempuh mampu mengoptimalkan suplai oksigen dan peredaran darah ke seluruh tubuh.

Tidak hanya itu, kegiatan mendaki mampu memperkecil risiko Anda mengalami osteoporosis. Sebab, mengingat durasi pendakian yang lama, bisa dipastikan dapat memperkuat otot kaki, dan berpengaruh pada kekuatan tulang,” tambah Sonny.

Dengan melakukan pendakian Anda bisa menjalani beberapa kegiatan sekaligus dalam satu hari. Seperti berjalan kaki, menaiki tangga, dan berjemur di bawah sinar matahari. Dan menurut penuturan Sony, inilah yang membuat kondisi tulang menjadi sehat, sehingga mampu memperkecil risiko osteoporosis.

Selain berdampak baik untuk kesehatan fisik, Sony menjelaskan bahwa kegiatan mendaki baik untuk kesehatan mental. Sebab, bisa mengurangi stress dan membuat hidup menjadi lebih bahagia. Sebab, selama mendaki, Anda disuguhkan pemandangan indah.

“Saya sudah pernah merasakannya. Ada satu titik dimana kita hanya bisa bersyukur dan bahagia ketika sampai di puncak, sebab menyaksikan keindahan alam yang enggak terdeskripsikan lagi,” ujarnya.

Perjalanan itulah yang bisa membantu Anda menghilangkan segala kepenatan. Selain itu, Sonny berkata, beberapa peneliti menunjukkan kalau berjalan dengan durasi yang cukup panjang bisa meningkatkan kadar kebahagiaan dibanding melakukan treadmill.

Kendati demikian, Sonny mengimbau agar menyesuaikan kekuatan tubuh. Sebab kembali lagi, kegiatan mendaki gunung memerlukan banyak tenaga dan dilakukan dengan waktu lama.

“Saya menyarankan untuk mendaki di usia ideal tubuh. Yakni, 20 hingga 25 tahun. Sebab, pada usia ini kekuatan tubuh bisa dikatakan sebagai puncak kebugaran. Tetapi, tetap harus dibarengi dengan latihan fisik sebelum mendaki ya,” imbuhnya. (*/nul*/rdm2)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X