Makanan tak melulu perihal cita rasa. Pernahkah Anda mendengar table manner? Merupakan aturan etiket saat menyantap makanan. Terdiri dari tiga babak, makanan pembuka, utama, dan penutup. Di restoran tertentu yang menerapkan table manner, tiga jenis makanan tersebut disajikan komplit atas rekomendasi atau menu andalan chef. Lantas, makanan seperti apa yang biasanya disajikan?
PORTABLE Samarinda di Samarinda Central Plaza (SCP), salah satu restoran yang mengadakan agenda table manner awal pekan lalu. Cicipi berbagai hidangan lezat dan merasakan pengalaman table manner. Sebelumnya, dijelaskan terlebih dahulu mengenai cara menggunakan alat makan hingga posisi duduk yang benar.
Setelah penjelasan singkat, makanan yang terdiri dari appetizer, main course, dan dessert disajikan bergantian. Spesialnya lagi, penyajian menu tersebut tak lepas dari tangan chef kenamaan Indonesia, Chandra Yudasswara sebagai brand owner sekaligus executive chef Portable.
Hidangan appetizer pertama disajikan. Sesuai fungsinya, appetizer bermaksud meningkatkan selera makan sebelum beralih ke main course. Pertama, sepotong roti dan butter. Tak sembarang dioles, cara menyantapnya pun harus menggunakan pisau dan garpu yang letaknya paling luar dari piring. Klasik. Roti lembut berpadu dengan gurihnya butter. Menjadikannya nikmat untuk disantap pada babak awal.
Beralih ke appetizer berikutnya yakni kale salad with chia yogurt, watermelon, and grilled vegetables. Terdiri dari kale yang ditumis hangat, coleslaw, beberapa sayuran timun dan tomat, serta potongan buah naga, mangga, dan semangka. Waktu penyajian cukup singkat, 15 menit. Pastikan semua bahan sudah bersih.
OLAHAN JAMUR: Sekilas, penampilannya sederhana. Namun, rasanya luar biasa. Tortellini yakni pasta mungil khas Italia ini berisi jamur. Terasa spesial karena disajikan dengan kuah bening yang terbuat dari beef stock.
“Salad tersebut merupakan kreasi dan ingin menonjolkan bahan lokal seperti penggunaan buah-buahan tropis yang mudah didapat dan selalu tersedia di segala musim. Setelah semua bahan selesai dipotong, berikan dressing seperti honey mustard, chia yogurt, dan madu. Chia yogurt merupakan yogurt yang di-infused dengan biji chia selama satu malam. Chia itu superfood dan baik buat kesehatan,” ungkap Chandra.
Ketika disantap, tekstur renyah didapat dari kale dan sayuran lain. Komposisi buah meninggalkan kesan manis, kale yang agak pahit berpadu dengan asam yogurt. Tekstur dan rasa beragam sangat cocok menjadi appetizer.
Beralih ke menu kedua, sup hangat yang presentasinya simpel bernama mushrooms tortellini consomme. Terdiri dari kuah kaldu atau consomme dan tiga buah tortellini. Merupakan pasta kecil berisi jamur. Bentuknya agak mengembung dan tertutup. Dibeberkan Chandra, mengolah consomme cukup rumit karena harus dibuat satu hari sebelumnya. Kalau tidak, kuahnya keruh. Sedangkan yang dicari adalah bening. Kaldu tersebut merupakan campuran dari beef stock, herbs, beef ground, dan aromatic vegetables.
“Herbs-nya terdiri dari rosemary, thyme, onion, dan garlic. Semuanya cukup di-ground saja. Menyiapkan beef stock itu sekitar tiga jam. Kurang dari itu, ekstraknya tidak keluar dan kurang kuat,” lanjutnya.
Tak hanya kuah, membuat kulit tortellini juga harus tepat. Komposisi tepung dan telur mesti seimbang. Campurkan hingga rata dan tipiskan. Bisa langsung disajikan bersama consomme. Jamur dipilih sebagai filling tortellini karena rasanya yang sudah enak. Cukup ditambah garam dan merica.
Menurut Chandra, jamur mampu menciptakan rasa umami sehingga tak perlu menggunakan perasa atau MSG. Kuahnya gurih dan kaya, makin cocok disantap dengan tortellini nan empuk dan lembut saat dikunyah. Ditambah isian jamur. Dijamin mampu menggugah selera. (*/ysm*/rdm)
