PROKAL.CO, SAMARINDA - Pada bulan Juli 2019 Kaltim tecatat mengalami inflasi sebesar 0,30% (mtm). Capaian ini lebih rendah dibandingkan inflasi diperiode sebelumnya sebesar 0,56% (mtm).
Inflasi Kaltim tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,31% (mtm). Secara tahunan, inflasi Kaltim Juli 2019 tercatat sebesar 2,08%(yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,37%(mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi sebesar 2,33%(mtm).
Komoditas yang mengalami inflasi antara lain daging ayam ras, cabai rawit, dan cabai merah. Sementara itu, komoditas bahan makanan yang mengalami deflasi antara lain kacang panjang, ikan layang/benggol, dan tomat sayur.
"Mulai kembali normalnya konsumsi masyarakat paska periode Hari Raya Idul Fitri dan cuti bersama menjadi faktor utama penurunan harga bahan makanan di bulan Juli 2019," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur, Tutuk S.H. Cahyono, Kamis (1/8/2019) dalam rilisnya.
Tutuk menambahkan meski sudah normal konsumsi masyarakat, namun komoditas cabai-cabaian mulai menunjukkan peningkatan harga. Musim kemarau berdampak pada menurunnya produksi cabai di daerah sentra.
Berdasarkan kota pembentuknya, inflasi Samarinda tercatat 0,59%(mtm), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Peningktan inflasi kota Samarinda bersumber dari daging ayam ras, sekolah dasar, dan cabai rawit.
Di sisi lain, kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar -0,08% (mtm) karena penurunan harga komoditas tomat sayur, kacang panjang, dan angkutan udara.
Inflasi Kaltim Agustus 2019 diperkirakan sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Dampak dimulainya tahun ajaran baru diperkirakan tidak lagi mempengaruhi inflasi bulan depan sehingga inflasi umum diperkirakan lebih rendah.
Hargapangan.id menunjukkan harga cabai merah di samarinda per Minggu kelima Juli sebesar Rp70.200/kg, meningkat 9% dari minggu sebelumnya. Begitupula dengan Cabai rawit yang pada minggu kelima Juli 2019 tercatat Rp81.900.kg atau meningkat 17% dari minggu sebelumnya. (mym)