Men sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Berolahraga memang cara mendapatkan tubuh fit dan melepas stres. Namun, tidak semua mau berolahraga. Beberapa fasilitas olahraga pun tak optimal. Pemerintah harus putar otak supaya masyarakat bisa berolahraga, sehat, dan berdaya.
NOFIYATUL CHALIMAH, Samarinda
Megah, tapi tidak banyak digunakan. Begitulah nasib Stadion Palaran yang jadi salah satu contoh infrastruktur olahraga yang pemakaiannya tidak optimal. Pemerintah pun kini cari cara agar tidak banyak nasib serupa Stadion Palaran.
Namun, tetap mengupayakan agar masyarakat gemar berolahraga. Bersumber dana alokasi khusus (DAK) salah satu upaya pemerintah sekarang adalah mempersiapkan gedung olahraga (GOR) mini. Tujuannya, penggunaan bisa optimal dan menyasar berbagai kalangan.
"Pada 2020 rencananya 40 GOR mini yang mau dibangun di Indonesia. Di Kaltim, yang sudah mengajukan proposal, kalau tidak salah Kutim dan Kukar," ungkap anggota Komisi X DPR RI Hetifah.
Anggota DPR dapil Kaltim itu berharap, pemerintah daerah memanfaatkan rencana pemerintah pusat ini. Misalnya dengan mengajukan proposal. Dia berharap, setiap kecamatan yang jauh dari fasilitas olahraga, bisa punya GOR sendiri. Jadi, GOR terus dimanfaatkan dan semua kalangan bisa merasakannya. Di GOR mini itu nanti bisa digunakan beberapa cabang olahraga.
"Jangan sekadar membangun megah-megah, tapi setelahnya tidak tahu mau diapakan," imbuhnya.
Hetifah menceritakan, sebelumnya telah 2.500 bola dibagikan kepada masyarakat. Walau sekadar bola, hal itu membuat masyarakat senang dan merangsang mereka berolahraga. Kemudian, kemarin (31/7) Hetifah juga membagikan 60 perangkat tenis meja kepada berbagai komunitas di Kaltim.
“Jika masyarakat antusias dan hasilnya maksimal, tidak menutup kemungkinan program serupa akan dikembangkan lagi. Misalnya dengan membuat lapangan futsal kecil dan sebagainya,” singkat dia. (/dns/k8)