Jalur Komunikasi Membaik, Sekolah Islam Pertama Lahir

- Kamis, 1 Agustus 2019 | 10:34 WIB

Sinyal telepon menjadi barang mewah di tapal batas. Sudah tiba, meski dengan dan masih, tertatih-tatih.

 

DUITO SUSANTO, Krayan

 

RUMAH kayu berpekarangan tanah itu disekat menjadi dua ruang kecil. Lebarnya sekitar 4 meter. Bagian kiri disewakan pemiliknya kepada penjual sembako. Sedang tutup pagi itu, Kamis (11/7). Di sebelahnya, riuh rendah tawa bocah menggema. Belajar dengan riang gembira di PAUD Radhatul Jannah.

Meja dan kursi mini warna-warni duduk manis di ruang itu. Fasilitas bermain ala kadarnya menjejali pekarangan kecil yang ditumbuhi sedikit bebungaan. Hanya permainan jungkat-jungkit. Juga perosotan.

PAUD Islam pertama di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Nunukan, itu didirikan Mei Subagyo. Purnatugas dari anggota TNI pada Mei lalu. Pangkat terakhirnya sersan satu.

Pak Bagyo begitu kondang di Krayan. Utamanya Long Bawan dan sekitarnya. Dia tiba di sana awal 1988. Saat Krayan secara administratif masih masuk wilayah Bulungan. Saat rumah-rumah kayu warga terpencar di sana-sini. Jarang-jarang serupa gigi ompong. Berjarak cukup jauh satu dengan lainnya.

Pria asal Blitar itu mendarat di Krayan saat landasan pacu Bandara Yuvai Semaring di Long Bawan masih berupa bebatuan yang diagregat. Dengan pesawat kecil milik Merpati Air. Yang terbang dengan ongkos tiket Rp 14 ribu dari Tarakan.

Akses menuju kampung-kampung masih berupa jalan setapak. Namun, Bagyo harus berkeliling. Mengenali medan tugas barunya. Beberapa tempat hanya bisa dijangkau dengan helikopter. Termasuk saat dirinya ikut membuat peta topografi wilayah. “Itu sekitar 1992,” kenang Bagyo yang pagi itu mengenakan kaus biru dongker beserta topi. “Patok perbatasan di beberapa wilayah seperti Lembudud (sekarang Krayan Barat), saya yang bikin,” sambung dia.

Tak berselang lama setelah tugas tersebut, Bagyo menerima perintah baru. Dari atasan. Cukup mengejutkan. Dan membuatnya mengelus dada. “Dandim perintahkan untuk menikah,” ujar dia sembari menirukan ekspresi wajah terkejut. Belum ada calon. Bahkan sekadar bayangan pun.

Tak dinyana, lelaki yang masuk menjadi anggota TNI pada 1954 itu berjumpa seorang gadis. Asli Krayan. Sepintas lalu. Di Long Bawan. Putri pendeta dari Desa Baopang itu akan naik pesawat. Menuju Banjarmasin. Untuk sekolah perawat. “Saya ajak nikah saja,” ujar Bagyo sembari tertawa. “Eh, dia akhirnya tidak jadi berangkat,” sambungnya. Bagyo menangkapnya sebagai pertanda baik. Lampu hijau.

Bagyo memutuskan segera lamaran. Namun, Desa Baopang harus ditempuh dengan berjalan kaki berhari-hari. Melewati rimba raya khas pedalaman Kalimantan. Bantuan helikopter pun tiba untuk memuluskan misi barunya menyunting gadis Krayan. “Ditolak,” seru Bagyo. Dia pun pulang bersama rasa hampa. Namun, perintah komandan tak berubah; harus menikah.

Keesokannya, Bagyo menegaskan tekad, memupuk harap, berangkat lagi. Masih dengan helikopter. Eh, ditolak lagi. Lusanya, dewi fortuna pun belum tiba; ditolak. Maklum, mereka dipisahkan tembok tebal perbedaan keyakinan. Orangtua sang gadis adalah pendeta ternama. “Terakhir kalinya saya diantar helikopter lagi ke sana. Ditinggal. Helikopternya pulang,” ujar Bagyo.

Tak patah arang, Bagyo melakukan pendekatan. Perlahan dan senyap. Lalu memantapkan hati kembali ke medan juang yang tak biasa dilakoninya sebagai prajurit itu. Sang gadis menerima. Mau. Meski orangtua dan keluarganya tak satu pun yang setuju. “Saya bawa dia ke Long Bawan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X