LOS ANGELES– Katy Perry, 34, harus menghadapi kenyataan pahit. Lagunya, Dark Horse, dinyatakan menjiplak Joyful Noise, lagu rap religi milik musisi Flame yang rilis pada 2009. Sementara itu, hit milik Perry tersebut baru rilis pada 2013 di album Prism. Keputusan itu disampaikan tim juri federal di Los Angeles pada Senin waktu setempat (29/7). Mereka menilai, nada dan ritme lagu Dark Horse identik dengan Joyful Noise.
Kekalahan tersebut di luar prediksi banyak pihak. Sebab, gugatan itu dilayangkan musisi yang relatif kurang dikenal. Lawannya adalah seorang diva pop serta tim produser elite. Saat memberikan pernyataan penutup di sidang Kamis (25/7), pengacara Perry, Christian Lepera, mengaku amat kecewa.
’’Mereka mencoba mengotak-ngotakkan musik, seakan berusaha memiliki elemen-elemen musik yang seharusnya tersedia dan bisa dipakai semua orang,’’ tegasnya. Lepera menyatakan, hal tersebut akan sangat memukul dan membatasi para musisi. Dalam sidang sebelumnya, Perry serta tim produsernya –meliputi Dr Luke, Max Martin, dan Cirkut– juga menyatakan tidak pernah mendengarkan lagu pop religi, termasuk Joyful Noise.
Pengacara pihak penggugat menyanggah. Mereka menunjukkan bukti view di layanan streaming yang mencapai jutaan. ’’Pengakuan lagu itu cukup luas. Joyful Noise juga masuk sebagai nominasi Grammys 2009,’’ tegas pengacara Michael A. Kahn. Dia juga menyinggung status Katy Perry yang mengawali karir sebagai musisi religi. ’’Kami yakin, mereka juga mendengar lagu tersebut,’’ imbuhnya.
Kasus itu masuk fase penalti mulai Selasa waktu setempat (30/7). Di tahap tersebut, tim juri akan memutuskan berapa banyak denda yang harus dibayarkan Perry dan tim produksinya. Mereka dijadwalkan akan memberikan pernyataan terkait dengan pendapatan Dark Horse. Lagu itu diprediksi mendulang pendapatan tinggi lantaran menyumbang satu nominasi Grammy dan ditampilkan di halftime Super Bowl 2015. (Billboard/NBC/fam/c22/jan)
