SAMARINDA - Di tengah persiapan beberapa cabang olahraga (cabor) di bawah organisasi KONI Kaltim menghadapi perhelatan Pra-PON 2019, ternyata saat ini ada 7 cabor yang sudah berakhir masa kepengurusannya.
Tujuh cabor tersebut adalah Persatuan Golf Indonesia (PGI) yang berakhir sejak Mei 2019. Kemudian ada Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) yang berakhir Juni 2019. Lalu Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) sejak Oktober 2018. Kemudian Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), yang sudah berakhir sejak Mei 2019.
Pengprov Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) juga sudah berakhir masa baktinya sejak Juni 2019. Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia pun sudah berakhir kepengurusannya sejak Juni 2019 dan terakhir adalah Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) yang sudah habis masa baktinya sejak Mei 2018.
Wakil Ketua III KONI Kaltim H Muslimin menyebut, tujuh cabor yang sudah berakhir masa baktinya tersebut diminta untuk segera melakukan musyawarah provinsi (musprov), untuk menyusun kepengurusan baru periode berikutnya.
“Jadi kami meminta kepada semua pengurus yang sudah habis, untuk segera melaksanakan musyawarah. Sebab ini berkaitan dengan anggaran kegiatan yang akan diberikan KONI Kaltim. Kalau masa kepengurusan mereka berakhir, maka secara otomatis anggaran kegitan tak bisa diberikan,” terangnya.
Selain anggaran, dijelaskan Muslimin, habisnya masa bakti ini berkenaan dengan legalitas hukum. Toleransi diberikan selama 6 bulan sejak masa berakhirnya kepengurusan. Namun jika cabor tak melaksanakan musprov, maka KONI Kaltim segera bersikap dan segera berkoordinasi dengan pengurus besar (PB) cabor masing-masing di pusat.
“Contohnya bola voli. Masa kepengurusannya sudah berakhir sejak tahun lalu. Namun sampai sekarang tak ada rencana Pengprov PBVSI akan melaksanakan musprov. Dan terkait ini, kami segera bersurat ke PB PBVSI untuk berkoordinasi. Artinya langkah apa yang akan diambil, nanti akan diputuskan setelah koordinasi berlangsung,” katanya lagi.
Terlepas dari itu, persiapan atlet masing-masing cabor pun dipastikan terganggu karena tak ada kepengursan yang melindungi mereka. “Apalagi saat ini kita semua tengah disibukkan dengan persiapan pra PON dan PON tahun depan di Papua,” pungkas Muslimin. (*/abi/tom)
