Rupiah Tembus Rp 14 Ribu Per Dolar, Pelaku Pasar Wait and See

- Rabu, 31 Juli 2019 | 10:06 WIB

NILAI tukar rupiah pada perdagangan pasar spot Selasa (30/7) sore melemah 0,05 persen dibanding penutupan Senin (29/7), yakni dari Rp 14.020 per dolar AS (USD) ke posisi Rp14.028 per (USD). Sementara itu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) menempatkan uang garuda di posisi Rp 14.034 per USD atau melemah dibanding kemarin yakni di angka Rp 14.010.

Mayoritas mata uang utama Asia menguat pada sore hari ini seperti dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen, dolar Singapura sebesar 0,02 persen, won Korea Selatan sebesar 0,13 persen, dan baht Thailand sebesar 0,13 persen. Kemudian, yuan Tiongkok menguat sebesar 0,15 persen, yen Jepang sebesar 0,17 persen, dan peso Filipina sebesar 0,31 persen.

Hanya, terdapat pula mata uang yang melemah seperti rupee India sebesar 0,04 persen dan ringgit Malaysia sebesar 0,18 persen. Di sisi lain, pergerakan mata uang negara maju juga bervariasi terhadap dolar AS. Euro menguat 0,01 persen, namun dolar Australia melemah 0,13 persen dan poundsterling Inggris melemah 0,43 persen.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan saat ini pelaku pasar cenderung berhati-hati dalam menanti kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS The Fed yang diumumkan, Rabu (31/7) hari ini. Sejatinya, pelaku pasar berharap bahwa The Fed bisa memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan menjadi penurunan suku bunga pertama dalam satu dekade terakhir.

Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar juga cenderung wait and see dengan rilis pertumbuhan ekonomi kuartal II yang akan dirilis pada pekan depan. Terlebih, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat defisit antara April hingga Juni, sehingga tidak bisa menopang pertumbuhan ekonomi secara maksimal.

"Tapi kemungkinan PDB kuartal II akan lebih bagus dibandingkan kuartal I, tentu ini sangat membantu demi menopang pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2019," kata Ibrahim, Selasa (30/7).

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada penutupan perdagangan Selasa (30/7). Indeks ditutup di level 6.376 naik 77,96 poin atau 1,24 persen. RTI Infokom mencatat investor membukukan transaksi sebesar Rp 8,74 triliun dengan volume 17,66 miliar saham. Sementara, pelaku pasar asing tercatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp103,04 miliar.

Pada penutupan kali ini, 270 saham bergerak menguat, 152 turun, dan 137 lainnya tidak bergerak. Kemudian, indeks sektoral mayoritas menguat dengan sektor infrastruktur mencatat penguatan paling tinggi sebesar 1,96 persen. Sedangkan sektor agrikultur menjadi satu-satunya sektor yang melemah sebesar 0,5 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang naik 0,43 persen, Hang Seng di Hong Kong naik 1,14 persen, dan Kospi Index di Korea Selatan naik 0,45 persen. Di kawasan Benua Biru, indeks saham bergerak variatif. Indeks CAC All-Tredable di Perancis turun 0,82 persen dan DAX di Jerman turun 1,13persen. Sedangkan indeks FTSE100 di Inggris naik 0,04 persen. (cnn/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X