BALIKPAPAN- Kenaikan tarif kargo mulai akhir tahun lalu turut memengaruhi aktifitas kargo di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Sepinggan, Balikpapan. Sepanjang semester I, aktifitas kargo turun 27,5 persen.
Dari data yang dihimpun Kaltim Post, jumlah barang baik masuk dan keluar di Bandara SAMS Sepinggan sebesar 22,09 juta kilogram. Secara rinci, barang datang sebanyak 14,03 juta kg dan berangkat 8,05 juta kg. Sedangkan tahun lalu pada periode yang sama sebesar 28,7 juta kilogram. Barang datang sampai 19,3 juta kg dan keluar 9,3 juta kg.
General Manager Angkasa Pura I Bandara SAMS Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan, faktor penurunan kargo karena adanya bagasi berbayar dan kenaikan tarif kargo atau Surat Muatan Udara (SMU). “Beberapa kali tarif SMU dari Garuda Indonesia naik, menyebabkan harga SMU maskapai lain juga ikut naik. Kasusnya sama seperti tiket,” ungkapnya, Selasa (30/7).
Selain itu, saat ini persaingan dengan kargo kapal laut juga menguat. Banyak masyarakat beralih karena tarif kargo kapal cukup murah. Communication and Legal Section Head PT AP 1 Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Andanina Megasari, menuturkan hal yang sama. Mahalnya tiket pesawat turut memengaruhi tarif kargo.
Beroperasinya Bandara APT Pranoto Samarinda juga turut menggerus kinerja kargo. “Untuk bagasi penumpang pesawat juga sangat turun. Bagasi berbayar Lion Air dan Wings Air membuat penumpang pesawat enggan membawa barang lebih. Biasanya membeli banyak oleh-oleh, sekarang justru sepi,” terangnya.
Branch Manager JNE Balikpapan, Adityo Putranto mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyesuaian ongkos kirim. Menurutnya, jasa pengiriman barang pertumbuhan bisnisnya cukup bagus. Seiring pesatnya transaksi belanja e-commerce. Tetapi, bisnis ini sangat bergantung dengan logistik airlines. Portofolio pengiriman mayoritas menggunakan pesawat terbang. “Kalau dari sana sudah naik, ya mau bagaimana lagi,” tuturnya. (aji/ndu)