Suku Bunga Turun Jadi 5,75 Persen, Diharapkan Pacu Penyaluran Kredit

- Rabu, 31 Juli 2019 | 09:59 WIB

Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen dari 6 persen. Penurunan ini diharapkan jadi momentum perbankan di Kaltim untuk meningkatkan kinerja penyaluran kredit.

 

SAMARINDA - Penurunan suku bunga acuan ini dilakukan BI setelah melihat inflasi yang stabil dan tekanan eksternal yang mereda. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, penurunan itu bisa menjadi stimulus bagi kredit di daerah. Walau tidak serta-merta jika suku bunga acuan turun maka bunga kredit akan menurun, tapi kecenderungannya pasti ke sana.

“Coba dilihat tren-tren sebelumnya. Jika saat bunga acuan turun maka akan berujung pada penurunan bunga kredit, meskipun tidak secara otomatis,” jelasnya kepada Kaltim Post, Selasa (30/7).

Dia optimistis penurunan suku bunga acuan akan mendorong pertumbuhan kredit. Hanya, di balik sebagai stimulus kredit perbankan juga tetap harus memilih sektor mana yang bisa dibiayai. Jangan hanya konsumtif, tapi juga yang produktif.

OJK Kaltim mencatat, kredit tertinggi tersalur pada kepemilikan peralatan rumah tangga termasuk pinjaman multiguna sebesar Rp 16,39 triliun, perdagangan besar dan eceran Rp 14,16 triliun, kredit kepemilikan rumah (KPR) Rp 8,25 triliun, industri pengolahan Rp 7,62 triliun dan kehutanan Rp 4,92 triliun.

“Di Kaltim, industri pengolahan, pertanian dalam arti luas, dan pariwisata penyaluran kreditnya masih sangat rendah. Dengan suku bunga kredit turun, ini bisa membuat penyaluran kredit kita lebih ekspansif ke sektor lain,” ungkapnya.

Menurutnya, jika pertumbuhan kreditnya bagus maka risikonya juga akan menurun. Saat ini non performing loan (NPL) Kaltim masih berada di level 4 persen. Selalu di bawah threshold 5 persen. Ini menandakan kinerja kredit sudah cukup baik, hanya perlu terus ditingkatkan.

“Pada semester pertama tahun ini Kaltim secara menyeluruh mencatatkan kinerja yang sangat baik. Aset tumbuh 14,72 persen, DPK tumbuh 15,96 persen, dan kredit tumbuh 4,07 persen,” pungkasnya.

Terpisah, Chief Economist Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, penurunan suku bunga saat ini bisa lebih rendah. Keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,75 persen merupakan kebijakan yang positif. “Tapi jika dilihat trennya BI masih bisa menurunkan lebih banyak pada akhir tahun,” ujarnya.

Dia mengatakan, setelah beberapa kali menaikkan suku bunga untuk menguatkan nilai tukar saat rupiah yang terkapar tahun lalu. Penurunan suku bunga acuan hingga akhir tahun saat ini bisa mencapai 5,5 persen. “Kemungkinan penurunan lebih banyak kelihatannya masih ada seiring dengan stabilnya inflasi dan meredanya tekanan eksternal,” pungkasnya. (*/ctr/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB
X