Keluarga Tak Tahu Tersangka Hamil

- Senin, 29 Juli 2019 | 13:55 WIB

BALIKPAPAN – Cerita pilu bayi tewas saat lahir karena dihabisi sang ibu belum berakhir. Kehamilan Suci Nur Istiqomah (19), begitu nama sang ibu yang tega membekap bayinya hingga tewas, rupanya tak pernah diketahui pihak keluarga. Demikian juga pria yang menghamilinya.

Suci yang terpisah kota dengan orang tuanya yang tinggal di Tenggarong memang belum pernah menikah. “Saya memang tidak memberitahukan orangtua soal kehamilan saya,” terangnya pada penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Balikpapan. Selain tak siap memiliki anak, dia panik saat bayi normal kelamin perempuan itu lahir dan menangis.

Karena tak ingin tangisan bayi didengar orang, tersangka langsung membekap bibir, kemudian tisu toilet dimasukkan ke mulut hingga tangisan sekaligus napas bayi berhenti. “Saya menyesal,” kata tersangka saat ditemui media ini, kemarin. Lalu siapa ayah bayi tersebut?

Penyidik masih belum mengetahui. Selain itu, karena tersangka yang merupakan warga Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) ini bukan anak-anak, sudah remaja, maka si laki-laki tak bisa dijerat pidana pencabulan anak di bawah umur. Kasusnya adalah pembunuhan anak oleh ibunya.

Soal Suci hamil tak diketahui orangtuanya dibenarkan Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta bersama pejabat sementara Kanit PPA, Aipda Kusmanto. “Tersangka memang berusaha menyembunyikan kehamilannya,” ungkapnya. Tersangka yang bekerja sebagai pemandu lagu di tempat hiburan malam (THM) kawasan Balikpapan Tengah ini bakal menjalani kehidupannya di balik jeruji sel tahanan.

Hasil autopsi, diketahui tisu yang digunakan menyumpal mulut bayi itu masuk sampai ke kerongkongan bayi. Dan bayi itu meninggal karena sesak napas. Tali pusatnya juga ditarik. Itu dilakukan di dalam toilet agar tak ketahuan keluarga. “Karena dia tak ingin diketahui baru selesai melahirkan,” imbuhnya.

Perilaku tak terpuji dilakukan tersangka di toilet instalasi rawat darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, Rabu (24/7) sekitar pukul 22.45 Wita. Awalnya dia mengalami sakit perut dan tidak bisa buang air besar. Dia pun mendatangi IGD RSUD.

Perawat kemudian melakukan pemeriksaan dan mengambil urinenya. Beberapa saat, tersangka meminta izin ke toilet rumah sakit yang jaraknya sekitar 20 meter. Kemungkinan ketika itu dirinya sudah semakin kesakitan ingin melahirkan.

Kemudian Suci minta plastik hitam kepada keluarga. Alasannya untuk bungkus pakaian kotor. Namun, salah seorang saksi yang juga perawat mencurigai gelagat tersangka yang baru keluar kamar mandi.

Apalagi saksi mengecek pula pada bidan. Rupanya hasil urinenya positif hamil. “Bidan kemudian membawa tersangka dan memeriksa kantong plastik tadi. Isinya bayi,” sebut kapolres. (aim/ms/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X