Ada yang Tersesat, Merasa Mendaki Puncak

- Senin, 29 Juli 2019 | 13:17 WIB

BALIKPAPAN–Jamaah haji kloter I asal Balikpapan sudah tiba di Makkah, kemarin (28/7) sekitar pukul 12.00 waktu setempat. Mengenakan ihram, jamaah melaksanakan mikat di Masjid Bir Ali.

Ketua Kloter 1 Abdul Hamid melaporkan dari Makkah kemarin. Dia mengatakan, para jamaah masih dihantui oleh cuaca yang ekstrem. Suhu saat ini di Tanah Suci mencapai 43 derajat celsius.

Dikatakan, banyak jamaah yang terkena sariawan, batuk, flu, hingga mual-mual ringan. Meski demikian, menurut Hamid, jamaah masih aktif melaksanakan ibadah. “Ada beberapa jamaah yang sempat sakit tidak bisa menyempurnakan ibadah arbainnya. Cuaca sekarang sangat panas, yang membuat jamaah mudah mengalami dehidrasi dan bibir kering,” tulisnya melalui pesan WhatsApp kemarin. Wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada 10 Agustus.

Di Embarkasi Balikpapan sendiri, kloter 9 telah membawa jamaah asal Sulawesi Tengah. Mereka tiba di Balikpapan pada Sabtu (27/7) dan berangkat ke Arab Saudi kemarin pukul 11.00 Wita. Itu adalah kelompok ketiga bagi jamaah asal Sulawesi Tengah. Sama seperti dua kloter sebelumnya, jamaah bertolak dari Palu ke Balikpapan dengan tiga penerbangan.

Dengan diberangkatkannya kloter 9 itu, Embarkasi Haji Balikpapan menyisakan enam kloter lagi yang akan dilayani hingga 5 Agustus. Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim Sofyan Noor mengatakan, kepulangan jamaah haji Embarkasi Balikpapan dari Jeddah dan Madinah ke Indonesia akan dimulai 29 Agustus hingga 15 September.

“Kami harapkan semua diberi kelancaran. Kami juga selalu berkoordinasi. Jamaah saat ini juga dimudahkan dengan komunikasi melalui video call bila merindukan keluarga. Bagi jamaah lain yang akan berangkat, kami harap tetap menjaga kesehatan hingga waktu keberangkatan tiba,” pesannya.

Adapun, petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Sabtu sore (27/7), menerima kabar bahwa ada Calon Jamaah Haji (CJH) Indonesia yang terpisah dari rombongan. Jamaah atas nama Nyai Rohamah itu ditemukan petugas sedang tertidur di teras permukiman warga Makkah di kawasan Jiad Mashafi.

Rohamah merupakan jamaah dari kloter JKS-65 (Embarkasi Bekasi) yang tinggal di hotel nomor 704 di sektor 7. Informasi keberadaan jamaah tersebut disampaikan warga setempat. Setiba di lokasi, tiga petugas haji perempuan langsung mengevakuasi Rohamah. Petugas sempat ingin menggendongnya. Sebab, lokasi penemuannya berada di tempat yang menanjak cukup tinggi. Tetapi, Rohamah menolak. Dia memilih berjalan kaki sendiri.

Kepala Sektor Khusus Muh Yamin menuturkan, setelah dievakuasi, Rohamah dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Yamin menyatakan, semula Rohamah tidak mau dievakuasi. “Menurut laporan warga setempat, kejadiannya pagi. Nenek Rohamah diajak turun oleh warga setempat, tapi tidak mau,” tuturnya.

Rohamah menyatakan ingin naik ke puncak gunung. Dari logat bicaranya, Rohamah hanya bisa menggunakan bahasa Sunda. Yamin menduga jamaah itu mengalami shocked setelah tiba di Makkah. “Karena maunya naik puncak gunung. Bilangnya mau naik ke Puncak Bogor,’’ kata Yamin.

Dokter spesialis kejiwaan KKHI Makkah Herlina Pohan menuturkan, diperlukan bantuan banyak orang untuk bisa membawa Rohamah sampai ke bangsal perawatan. Setelah dilakukan pemeriksaan, hasil laboratorium menunjukkan bahwa pasien tersebut mengalami gangguan elektrolit.

Pemicunya adalah dehidrasi. “Memicu gelisah. Jamaah ditemukan di bawah terik matahari,” kata dia. Perawatan utama yang dilakukan adalah memberikan cairan. Herlina menegaskan, dehidrasi bisa memicu kondisi jamaah gelisah dan gaduh.

Dia berharap, setelah asupan cairannya pulih, Rohamah bisa kembali ke hotel. Petugas belum bisa memastikan apakah ada penyakit penyerta seperti diabetes atau sejenisnya. Dia menegaskan, jika sebatas dehidrasi, pemulihannya relatif lebih cepat.

Jamaah lain yang mengalami kegelisahan ketika baru datang di Makkah adalah Masadah Iksan. Jamaah 77 tahun itu berhaji bersama Nakhis, anak sulungnya. Mereka tergabung dalam kloter SOC-63 Embarkasi Solo. Masadah dirawat sehari penuh di KKHI Makkah, Sabtu (27/7).

Sebelum pulang ke pemondokan, Nakhis menceritakan, ibunya bingung dan ingin cepat pulang. “Pengin ketemu Zamroni, anak bungsu,” jelasnya. Dia berkali-kali menyampaikan bahwa Masadah berada di Makkah dan sedang melaksanakan ibadah haji.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X