Seimbangkan Pembelajaran Agama dan Umum

- Senin, 29 Juli 2019 | 09:38 WIB

Orangtua mana yang tak menginginkan pendidikan terbaik bagi si buah hati? Pilah-pilih institusi pendidikan pun dilakukan. Termasuk mendapat pembelajaran agama dalam kurikulum sekolah. Pilihan kembali ke tangan orangtua, ingin anaknya mendapat pendidikan seperti apa.

 

SELAIN kurikulum 2013 dari Dinas Pendidikan, KB & TK Islam Bunga Bangsa Samarinda menerapkan kurikulum pembelajaran Alquran, bekerja sama dengan Ummi Foundation. Bahasa Inggris menggunakan kurikulum pra-Cambridge. Setiap pukul 8, murid melaksanakan salat Duha berjamaah dilanjutkan membaca Alquran. Kemampuan murid yang berbeda dalam membaca kitab suci, dibedakan ke dalam tingkatan mulai pra, jilid satu sampai enam, hingga munaqosah.

Diungkapkan kepala sekolah KB & TK Islam Bunga Bangsa, Kartini, murid juga dibekali untuk tahfiz Juz 30. Menentukan murid masuk ke tingaktan yang mana, akan diadakan placement test.

Kebanyakan dimulai dari pra. Tak menutup kemungkinan, murid akan selesai dalam waktu satu bulan sampai akhirnya lanjut jilid satu. Berbeda jika anak memiliki kemampuan lebih, sekolah menempatkannya di jilid sesuai kemampuan. Murid juga dibekali hafalan surah atau hadis, serta tartil tepat. Metode ummi sudah terintegrasi dan diatur sedemikian rupa untuk pengajaran Alquran. Sistemnya yang terstruktur jelas akhirnya dipilih dari sekian banyak metode lain.

“Awalnya memang jadi tantangan kami untuk mengajarkan pada anak. Namun, lambat laun mereka sudah terbiasa dan mulai mengikuti sistem metodenya. Di sini, peran guru sangat penting. Guru-guru kami akan terus dibina dan di-upgrade sehingga bisa memahami lebih detail mengenai metode tersebut dengan baik,” jelas Kartini.

Selanjutnya kurikulum bahasa Inggris. Sejak awal sekolah berdiri, pra-Cambridge telah digunakan untuk pengajaran bahasa Inggris pada anak. Konsep pembelajaran bilingual di setiap kelas dijalankan. Jadi, semua anak mendapat porsi sama dan belajar dasarnya terlebih dahulu.

Kartini melihat, kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anak ke TK sudah cukup bagus. Membuktikan bahwa edukasi pendidikan anak usia dini sudah dikantongi para orangtua. Apalagi peraturan pemerintah yang mengharuskan anak masuk SD pada usia tujuh tahun akan membuat anak lebih bisa bereksplorasi di taman kanak-kanak hingga menginjak usia enam.

Mencetak murid-murid terbaik perlu kualitas guru yang baik pula. Selain pembinaan, para guru diperkenankan mengikuti tilawah setiap pagi dan mengaji. Diharapkan, dapat menebar aura positif selama kegiatan belajar-mengajar.

“Kualitas itu tetap yang terbaik. Kami selalu ingin ada pembaharuan. Selalu saya sampaikan kepada yang lain, tiap tahun diusahakan ada yang baru. Jangan sampai tidak ada karena rugi. Kurikulum yang sudah terstruktur juga harus ditunjang dengan inovasi terbaru,” pungkas Kartini. (*/ysm*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X