Sistem Moving Class, Apa Itu..?

- Senin, 29 Juli 2019 | 09:37 WIB

DI kelompok bermain atau taman kanak-kanak umumnya, mungkin Anda sering menemukan sistem kelas yang tidak berubah dan sudah ditentukan sejak anak masuk sekolah. KB & TK Islam Bunga Bangsa Samarinda agak berbeda. Sekitar 2016–2017, sistem kelas konvensional diubah menjadi moving class, yang sudah cukup terkenal dan sering diterapkan di sekolah luar negeri. Diungkapkan kepala sekolah KB & TK Islam Bunga Bangsa, Kartini ingin membuat sesuatu yang baru.

Selain fokus pada pembelajaran agama, pembelajaran umum menggunakan metode sentra. Di masing-masing sentra seperti balok, persiapan, seni, sains, dan bahasa Inggris, murid akan belajar banyak hal. Contoh, di sentra persiapan, murid akan dikenalkan pada membaca, menulis, dan menghitung (calistung) yang harus disiapkan sebelum masuk SD.

Caranya bukan dengan belajar intensif tapi dengan permainan mengasyikkan. Di sentra balok, murid mengenal bentuk-bentuk geometri, kemudian di sentra sains murid mengenal ilmu pengetahuan alam sekaligus praktik. Sentra seni tentu berfokus pada hal yang berbau seni dan terakhir, bahasa Inggris belajar terkait bahasa. Pada dasarnya, semua sentra pasti akan diajari perihal calistung namun porsinya berbeda.

“Semua sentra harus dikemas secara asyik karena tujuan anak-anak untuk sekolah itu bermain. Sesuai dengan namanya. Kelompok bermain dan taman kanak-kanak. Melalui permainan yang ada, diselipkan pembelajaran yang bisa ditangkap anak. Jadi ketika datang ke sekolah itu perasaannya senang,” jelasnya.

Penerapan sistem moving class bertujuan agar murid bisa bersosialisasi lebih luas. Moving class membuat murid lebih banyak bertemu dengan orang. Guru-guru yang mengajar dan teman-temannya otomatis berbeda sesuai kelas.

“Kadang ditemukan seorang murid hanya ingin diajari oleh guru tertentu. Demi menghindari hal tersebut, moving class jadi solusi sehingga murid bisa mudah beradaptasi dengan guru lain,” tambahnya.

Sekolah ini juga memiliki intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Intrakurikulernya yakni fasilitas berenang setiap minggu. Ingin mendidik murid yang sehat dan kuat sehingga olahraga berenang dipilih. Jika selama ini ekstrakurikuler mulai dikenalkan sejak SD, di sini memiliki ekstrakurikuler karate, menari, tahfiz, serta menggambar dan mewarnai. Biasanya dilaksanakan seminggu sekali. Jadi, bakat anak pun bisa tersalurkan. Mereka tak hanya fokus menjalani rutinitas terjadwal di dalam maupun luar kelas.

“Pembelajaran di sekolah kami sudah menjadi satu paket. Mulai agama, umum, hingga pelajaran bahasa asing. Di satu tempat, murid sudah mendapatkan itu semua. Itu juga yang menjadi keunggulan dari tiga kurikulum di sini. Ditambah dengan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler menarik,” tutupnya. (*/ysm*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X