Mantan Atlet Tenis yang Nggak Bossy

- Kamis, 25 Juli 2019 | 13:00 WIB

Destry Damayanti terpilih secara aklamasi oleh DPR sebagai deputi gubernur senior Bank Indonesia (DGS BI). Dia merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Jokowi. Riwayat karir mengesankan, disertai rekam jejak bersih, membuat langkahnya menuju kursi orang nomor dua di BI itu begitu mulus.

 

SEKARING RATRI A., Jakarta, Jawa Pos

 

Destry adalah sosok ramah. Dia bisa dengan mudah membuat obrolan menjadi hangat. Di balik itu, tidak ada yang meragukan kapasitasnya dalam industri keuangan. Presiden memercayai dia menjadi pejabat BI-2, menggantikan Mirza Adityaswara yang memasuki masa pensiun per 25 Juli mendatang.

”Sebagai calon tunggal, ya gampang-gampang susah. Karena artinya saya memikul beban bahwa presiden memberikan kepercayaan kepada saya,” ujarnya di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Selasa (16/7) lalu.

Perempuan 55 tahun tersebut mengaku sama sekali tidak menyangka bakal menduduki posisi prestisius di lembaga otoritas moneter itu. Ibu tiga anak tersebut menceritakan, sejak dulu pembawaannya cenderung easy going. Di masa muda Destry adalah pemain tenis profesional. Rangkaian kompetisi, baik di dalam maupun luar negeri, pernah dia jajal.

Selulus SMA, Destry mendaftar ke Jurusan Teknik Mesin Universitas Indonesia (UI). Sayang gagal. Dia kembali bermain tenis. Setahun berikutnya, Destry kepikiran untuk daftar kuliah lagi. ”Karena jadi atlet saya juga nggak hebat-hebat amat,” ujarnya.

Meski hanya mempersiapkan diri tiga bulan sebelum ujian, Destry lolos diterima di Ilmu Ekonomi UI. Perempuan kelahiran 16 Desember 1963 itu tergolong mahasiswa populer. Otaknya encer, juga supel dan aktif di bidang olahraga. Dia bisa melakukan semua olahraga, kecuali dua. ”Senam dan gerak jalan,” ungkapnya.

Masih menjadi mahasiswi, Destry sudah mengajar sebagai asisten dosen plus asisten peneliti di Harvard Institute for International Development (HIID). Pada Januari 1989 Destry lulus. Di tahun yang sama, dia melepas masa lajang.

Tidak lama kemudian, Destry mengikuti suami yang tengah menempuh pendidikan di Cornell University New York. Destry juga mencari beasiswa agar bisa melanjutkan studi di kampus yang sama. ”Alhamdulillah dapat. Jurusannya regional science. Tentang bagaimana terbentuknya suatu daerah,” urainya.

Lulus 1992, Destry kembali ke tanah air dan bekerja di Kementerian Keuangan. Lima tahun kemudian, dia melepaskan karir dan bergabung dengan bank swasta asing Citibank. Karirnya sebagai ekonom dimulai dari sana. ”Saya masuk Citibank saat Indonesia krisis moneter. Bisa dibayangkan lah gimana situasinya saat itu,” kenangnya.

Pada 1999 Destry melahirkan anak ketiga. Jam kerja yang panjang membuat dirinya berpikir ulang untuk meneruskan karir. Pada 2000 dia keluar dari Citibank dan menjadi senior economic adviser untuk duta besar Inggris di Indonesia. Tujuannya, waktu untuk keluarga menjadi lebih banyak.

Namun, lagi-lagi Destry galau. Putri pertamanya yang juga atlet tenis tengah rajin mengikuti turnamen. Destry tak tega putrinya bepergian sendiri. Dia pun resign. ”Bagaimanapun, family is number one. Saya jadi ibu, manajer, sekaligus partner latih tanding putri saya,” katanya.

Satu setengah tahun berikutnya, Destry mendapat cobaan berat. Karena sejumlah alasan, dia berpisah dengan suami. Ketiga anak berada dalam pengasuhannya. Mau tak mau Destry kembali bekerja. Padahal, usianya sudah kepala empat. Tapi, dari situ justru titik balik karirnya dimulai.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X