TOKYO–Indonesia terus menambah wakilnya di babak kedua Jepang Terbuka 2019. Kemarin, Jonatan Christie melaju setelah mengalahkan pebulu tangkis asal Thailand Suppanyu Avihingsanon dengan skor 21-15, 23-21.
Dalam partai tersebut, Jojo–sapaan akrabnya–memang sangat menjaga ritme permainannya. Dia tidak mau kegagalan di Indonesia Open 2019 pekan lalu terulang. Kala itu, dia tunduk dari Chou Tien Chen asal Taiwan pada babak perempat final. Padahal awalnya, Jojo memimpin keunggulan.
Nah, pada pertandingan babak pertama Japan Open 2019, hal yang sama nyaris terjadi saat Jonatan yang sudah unggul 20-16, berhasil disusul lawannya, Suppanyu Avihingsanon dan kedudukan pun menjadi imbang 20-20. Namun, kali ini Jonatan berhasil mengontrol dirinya sendiri dan kembali ke permainan awal.
"Itu yang masih jadi PR saya, kalau sudah leading dan ada kesempatan menang, tidak bisa diselesaikan dengan baik, sayang banget. Hal kecil, hal sepele tapi dampaknya besar, harus diperhatikan. Waktu kedudukan 20-16, tempo mainnya jadi drop, padahal saya sudah siapkan strategi, ini yang harus diulas sama pelatih," jelas Jonatan.
Jonatan mengatakan, kendala yang dia alami tersebut adalah kendala teknik. Namun, kendala teknik ini terkadang memengaruhi non-tekniknya juga.
"Dari mau servis dan terima servis, saya rancang mesti bagaimana, tapi waktu kedudukan 20-16 itu jadi menurun. Kendalanya memang secara teknik, tapi jadi terbawa ke non-teknik, ada perasaan jangan-jangan terulang lagi seperti waktu melawan Chou Tien Chen. Makanya waktu 20-20 saya berusaha kembalikan mood saya dan tidak mau sampai rubber game, karena dia bisa pede," jelas Jonatan.
Di babak kedua hari ini, Jonatan akan bertemu dengan Ng Ka Long Angus dari Hong Kong. Kedua pemain terakhir kali berjumpa di New Zealand Open 2019, kala itu Jonatan menang straight game dengan skor 21-12, 21-13.
"Lawan besok (hari ini) memang lebih sulit, nanti saya akan lihat lagi video pertandingan di New Zealand dan yang lain juga. Apakah permainan dia ada yang berubah atau tidak, kalau ada, nanti akan saya diskusikan lagi dengan pelatih. Ng pukulan-pukulannya bagus dan cukup berbahaya," ungkap Jonatan. (tom2/k8)