Suasana Gang Nibung tidak berubah. Warga RT 26, 27, dan 28 beraktivitas seperti biasa. Padahal, akhir Juli, mereka harus mengosongkan kawasan tersebut. Imbas program normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).
SAMARINDA–Pengerukan aliran SKM, segmen Gang Nibung, Jalan Dr Soetomo terus berlangsung. Sejak dimulai awal pekan lalu, aliran sungai di kawasan itu tampak meluas. Sedimentasi terlihat berkurang. Sehingga, membuat aliran air lebih lancar dari sebelumnya.
Namun, berdasarkan pantauan media ini. Warga yang bermukim di sana belum juga pindah. Meskipun sudah diminta membongkar sendiri bangunannya. Akan tetapi, tanda-tanda pembongkaran bangunan tidak terlihat. Padahal, tenggat waktu pengosongan kawasan hingga akhir bulan.
Dikonfirmasi hal tersebut, Lurah Sidodadi Tri Andarmo tidak menampik warganya masih banyak yang bertahan. “Rata-rata yang ngontrak sudah pindah. Hanya yang memiliki rumah bertahan,” ujarnya.
Menurut dia, warga masih menunggu kejelasan hak mereka atau dana kerahiman sebelum dipindahkan. “Informasinya dalam pekan ini akan diadakan rapat. Kami juga masih menunggu,” jelasnya.
Ditemui terpisah, Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda Sugeng Chairuddin mengatakan, dana kerahiman sudah tersedia. Menunggu proses eksekusi saja. “Kalau warga bersedia pindah, dana akan digulirkan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, merujuk data lama menunjukkan jumlah warga di sana mencapai 900 KK atau 4.000 jiwa. Namun, pendataan real, masih berlangsung.
Sugeng memastikan, nilai dana kerahiman sekarang sama dengan yang diberikan kepada warga bantaran SKM segmen Jembatan Perniagaan, yakni Rp 3 juta. “Kami upayakan setiap KK yang bermukim di sana mendapat dana kerahiman. Tapi, didata dulu. Apakah yang mengontrak dapat juga atau hanya pemilik bangunan. Ini masih kami bahas,” terangnya.
Dia mengimbau agar warga membongkar lebih dulu. Sehingga pengerukan berjalan lancar. Dia menyarankan, warga tidak perlu khawatir terkait dana kerahiman dan ganti rugi. “Sebaiknya warga bekerja sama. Ini untuk keindahan kota. Apalagi untuk mengatasi masalah banjir,” tutupnya. (*/dq/dns/k8)