SAMARINDA–Meski Jembatan Mahkota II telah lama rampung, pembangunan infrastruktur pendukungnya tidak juga terlaksana. Ya, jalan pendekat dari Jembatan Mahkota II ke arah Samarinda Utara masih berproses pada pembebasan lahan. Dari 81 bidang tanah, Dinas Pertanahan Samarinda berhasil membebaskan 56 bidang tanah sepanjang 5 kilometer dengan lebar 40 meter. Penyelesaian tersebut telah menghabiskan Rp 24 miliar dari total keseluruhan yang diperlukan Rp 59 miliar.
Kini proses pembebasan lahan telah berjalan 80 persen. Jadi, tersisa 24 bidang tanah yang perlu dibebaskan. Jika ingin menuntaskan secara keseluruhan, memerlukan Rp 35 miliar. Kendati demikian, Dinas Pertanahan optimistis dapat menuntaskan tahun ini. Ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Keagrariaan Dinas Pertanahan Samarinda Yusdiansyah.
Dia memastikan, proses pembebasan lahan masih berlanjut. Dari 24 bidang tanah, pihaknya sudah membebaskan 16 bidang. Pembebasan lahan tersebut menggunakan anggaran APBD Murni 2019 Rp 23 miliar. Sehingga, sekarang tersisa delapan bidang lagi yang perlu dibebaskan. “Kami berharap, tahun ini selesai semua. Jadi, tahun depan bisa dikerjakan pembangunan badan jalannya,” ujar dia.
Menurutnya, delapan bidang tanah tersebut akan diusulkan melalui APBD perubahan mendatang. Kalau diakomodasi, pembebasan lahan untuk jalan pendekat dipastikan sudah selesai. “Masih perlu Rp 12 miliar lagi. Kami berharap terealisasi secepatnya,” ucapnya.
Dia memastikan, proses pembebasan lahan kali ini tidak ada kendala. Bahkan, warga pemilik lahan pun tinggal menunggu pembayaran. “Warga sudah menyetujui hasil appraisal ketika menentukan nilai tanah,” pungkasnya.
Sebagai informasi pembangunan jalan pendekat menjadi solusi utama agar jembatan tersebut bisa dilintasi truk berkapasitas 40 ton. Saat ini belum karena jalan pendekat menuju Samarinda Utara belum rampung. Jika dipaksakan melintasi Jalan Otto Iskandardinata, berpotensi menyebabkan kemacetan. Bahkan, pada 2010, pemkot berhasil membebaskan lahan sepanjang 1 kilometer dengan lebar 40 meter. Jalan tersebut sudah disemenisasi dengan dua jalur. Kini, pembebasan lahan untuk jalan tembus tersebut masih berlangsung. (*/dq/dns/k8)
