SAMARINDA–Pemilihan siapa pengisi kursi wakil wali (wawali) Kota Samarinda bakal tersaji pada 25 Juli. Dugaan praktik curang akan mahar politik untuk satu suara wakil rakyat di DPRD Samarinda berkisar Rp 150–200 juta kian deras bergulir.
Kendati begitu, para penghuni Basuki Rahmat, sebutan DPRD Samarinda, terus mengelak jika cara culas itu bakal terjadi di tengah mekanisme yang tertata tersebut. “Apalagi, pemilihan ini bukan berbicara partai. Berbicara penilaian masing-masing anggota dewan,” tegas M Tahrir, ketua komisi III DPRD Samarinda, kemarin (23/7).
Menurut dia, memang enam fraksi di dewan membawa kepentingan partai untuk menyerap aspirasi masyarakat dan merealisasikannya. Tetapi, dalam pemilihan wawali setiap anggota dewan memiliki hak suara masing-masing. “F-Golkar (Fraksi Golkar) buka ruang komunikasi tapi bukan soal itu. Fokus kami soal siapa yang dirasa layak dan bisa membawa Samarinda lebih baik ke depan membantu Pak Jaang,” ucapnya.
Sementara itu, ketua panitia seleksi wawali di DPRD Joha Fajjal menuturkan, meski komunikasi ke berbagai fraksi dibangun para dua calon yang telah ditetapkan itu. Namun akhirnya, semua kembali ke masing-masing anggota dewan. “Sederhana saja ‘kan,” akunya.
Isu yang beredar seperti itu menurut dia tidak perlu dirisaukan. Karena tahapan yang dijalani sudah sangat terbuka. “Tak ada yang kami tutupi, semua transparan. Publik pun bisa memantau paripurna nanti,” tegasnya.
Ketua DPC Demokrat Samarinda Viktor Juan secara tersirat menuturkan, jika kader partai berlambang mercy itu harus memenangkan Barkati, calon wawali yang diusung Demokrat. “Kami yang mengusulkan masa enggak diupayakan kemenangannya,” tutur dia, Senin (22/7).
Ditemui terpisah, Sarwono yang hadir dalam paripurna penetapan calon wawali kemarin mengaku politikus PKS yang duduk di dewan dipersilakan memilih sesuai hati nuraninya. “Toh setiap politikus PKS yang duduk di dewan saat ini memiliki hak suara masing-masing. Ini hak masing-masing jadi buat apa pengaruhi mereka hanya karena saya digantikan,” tuturnya.
Soal kehadiran para politikus PKS di dewan, dia mengaku beberapa kali mengajak kawannya untuk hadir nanti dalam paripurna pemilihan nanti. “Saya pun hadir nanti dan gunakan hak suara. Soal ke mana kan privasi kami,” singkatnya. (*/ryu/dns/k8)