Dosen Asing Isi Posisi Rektor, Tahun Depan Mulai Rekrutmen

- Selasa, 23 Juli 2019 | 12:16 WIB

SEMARANG-Regulasi rekrutmen dosen asing di Indonesia terus dimatangkan. Tahun depan para tenaga dari luar negeri itu mulai mengajar di Tanah Air. Bahkan sejumlah posisi penting bisa ditempati dosen asing. Salah satunya rektor.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, pihaknya saat ini menyiapkan regulasi sebagai tindak lanjut instruksi Presiden RI Joko Widodo.

“Semua aturannya sedang disiapkan. Termasuk kami lihat dulu perguruan tinggi mana saja yang diprioritaskan,” ungkap Nasir setelah menghadiri acara Rapat Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/7). Kaltim Post turut hadir dalam pertemuan tersebut.

“Saya akan memetakan dulu. Saya akan lihat lagi aturan yang tidak mendukung, saya akan cabut dan peraturan pemerintah juga akan disederhanakan agar memberikan kesempatan bagaimana kompetisi rektor dari luar negeri,” tambah Nasir.

Dia menjelaskan, ada beberapa regulasi yang akan direvisi. Di antaranya Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) yang terkait tata cara pemilihan rektor di perguruan tinggi negeri berstatus badan hukum (PTN-BH) untuk mendatangkan rektor dari luar negeri.

Misalnya, mengubah syarat mendaftar bakal calon rektor dalam pemilihan rektor (pilrek) dari yang semula tertulis harus warga negara Indonesia (WNI), PNS, bahkan ada PTN yang mewajibkan calon rektor dari lingkungan internal kampus. “Syarat itu kemungkinan kami revisi,” ucapnya.

Mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) itu membeberkan bahwa rencana tersebut sementara akan diterapkan di dua hingga lima PTN-BH sebagai uji coba mulai tahun depan. Terkait pendanaan untuk membayar gaji dosen asing, Nasir mengusulkan didanai pemerintah.

“Soal pendanaannya, saya sudah bicara dengan menteri keuangan. Bujetnya akan disalurkan dari pemerintah pusat agar tak mengganggu pendanaan perguruan tinggi. Saya mengusulkan pakai dana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” tuturnya.

Lebih jauh Nasir menambahkan, rencana mendatangkan dosen asing itu mencuat sejak 2016. Kemudian mendapatkan penolakan dari berbagai perguruan tinggi dalam negeri. “Tapi pada saat itu apa yang terjadi? Saya di-bully habis-habisan. Para rektor protes,” serunya.

Karena itu, Nasir berharap adanya dosen dan rektor asing bisa mendongkrak kualitas perguruan tinggi di Indonesia. Dia menyebut, dari 4.700 perguruan tinggi di Indonesia hanya tiga yang mampu bersaing dengan perguruan tinggi di luar negeri.  Yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada.

“Ngeri sekali itu. Indonesia bangga di dalam negeri tapi tidak punya daya saing di luar negeri. Singapura maju perguruan tingginya karena rektornya dari luar negeri. Taiwan dan Tiongkok juga,” bebernya.

Bahkan, lanjut dia, perguruan tinggi di Arab Saudi secara pemeringkatan dunia, berada di luar 100 kampus terbaik. Lebih tepatnya berada di posisi 800 besar. Namun, kini sudah berada di 200 besar. Sedangkan Indonesia berada di 300 besar. Adanya dosen asing, membuat kampus-kampus di Arab Saudi terus berbenah. “Ada PTN (di Arab Saudi) yang rektornya dari Amerika Serikat. Dosennya di sana 40 persen dari Amerika dan Eropa. Ini yang jadi tantangan kita,” ungkapnya. (cha/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X