Yang Pertama Milik Li Na

- Senin, 22 Juli 2019 | 12:10 WIB

 NEWPORT -Li Na mengingat kali pertama melihat pertandingan tenis di televisi. Sosok yang dia lihat saat itu adalah petenis Amerika Serikat (AS) Andre Agassi.

Dengan tampilan nyentrik rambut panjang, anting, dan celana denim di atas lapangan, petenis tampan itu seketika memiliki banyak fans di Tiongkok pada era 1900 an tersebut. Li Na mengaku sebagai satu di antaranya. “Andre Agassi adalah role model pertamaku,” ucap Li Na dilansir AP

Raihan gelar di ajang mayor Prancis Terbuka 2011 dan Australia Terbuka 2014 membuat Li Na telah mengikuti jejak role model-nya tersebut. Dan kemarin dia kembali menyamai raihan panutannya tersebut.

Bersama dua petenis lain yakni Mary Pierce (Prancis) dan Yevgeny Kafelnikof (Rusia), Li Na resmi ditahbisakan sebagai anggota International Tennis Hall of Fame. Ini membuat perempuan 37 tahun tersebut kini tecatat sebagai orang Asia pertama dalam sejarah yang masuk dalam grup elite tersebut.

Li Na sempat tidak percaya dinobatkan meraih kehormatan ini. Dia bahkan meragukan pemberitahuan pihak International Tennis Hall of fame yang datang melalui email. “Aku lantas mengeceknya lewat agenku, Max, dan dia membenarkannya. Aku lalu berbicara kepada suamiku. Dan dia juga berkata 'apa itu serius?,” ucap Li Na.

Prestasi Li Na yang luar biasa di dalam lapangan membuat petenis kelahiran Wuhan tersebut memang berhak meraih kehormatan tersebut. Lebih dari itu, dia dianggap berperan besar mempopulerkan olahraga tenis di Tiongkok maupun Asia. Itu melalui prestasinya menjadi orang Asia pertama yang mampu menjuarai ajang mayor pada Prancis Terbuka.

Saat Li Na tampil di Paris pada final Prancis Terbuka 2011 melawan Francesca Schiavone, 116 juta penduduk Tiongkok menyaksikannya bertanding melalui televisi. Dia juga mampu menyempurnakan raihan gelar mayor saat kembali merah titel Australia Terbuka 2014.

“Tidak ada yang meragukan, tanpa Li Na olahraga tenis tidak akan seperti saat ini di Tiongkok. Semuanya berubah setelah dia menjuarai Prancis Terbuka. Itu mengubah segalanya,” ucap Mike Silverman, Direktur Sport New York City Park Foundation. (irr)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X