Terus Suarakan Menteri dari Kaltim

- Senin, 22 Juli 2019 | 11:22 WIB

Menteri era pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin belum ditetapkan. Tokoh dari Kaltim terus disuarakan untuk masuk jajaran Kabinet Kerja Jilid II itu.

 

SAMARINDA-Wakil Presiden RI terpilih Ma’ruf Amin pernah membuka peluang posisi calon menteri untuk Kaltim. Syaratnya punya kemampuan, jujur, dan mampu mengemban amanah rakyat Indonesia. Itu disampaikannya di acara Deklarasi Relawan Anak Republik di Gedung Convention Hall, Samarinda, 22 Maret lalu. Saat dirinya masih sebagai calon wakil presiden nomor urut 01 berpasangan dengan Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Di samping, Jokowi sudah memberi sedikit petunjuk soal kabinet. Yang akan membantunya dalam lima tahun periode keduanya di pemerintahan. Meski belum terbuka soal posisi menteri, sejumlah pihak mengharapkan Jokowi mempertimbangkan sosok terbaik asal Kaltim masuk kabinetnya. “Tentu ini akan menjadi sejarah. Mengingat belum pernah ada satu pun menteri asal Kaltim yang berada di kabinet pemerintahan," kata Ketua PKB Kaltim Syafruddin.

PKB sebagai partai pengusung memang mengincar posisi menteri. Bahkan santer beredar ada 10 kursi yang diinginkan. Syafruddin menyebut ada harapan kader PKB asal Kaltim juga bisa disorong untuk masuk bursa calon menteri. Meski hal itu disebutnya merupakan kewenangan Jokowi. “Lain kader kami pun asal ada orang Kaltim akan sangat membanggakan,” ucapnya.

Ketua PPP Kaltim Rusman Yaqub punya harapan serupa. Kaltim sejak awal tak pernah memiliki posisi di kabinet pemerintahan. Dengan kembali terpilihnya Jokowi, dia ingin komposisi menteri dari partai politik bisa menempatkan kader Kaltim setidaknya bisa masuk bursa calon menteri.

Apalagi, ujar dia, dalam pertemuan antara Jokowi dengan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, ada pembicaraan terkait usulan menteri dari internal partai. “Tentu siapa pun menterinya nanti yang terpilih, PPP akan menerimanya. Karena itu, sudah hak prerogatif presiden,” ungkap Rusman.

Tapi Rusman menyebut dia tak akan tinggal diam. Dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV pada 19-20 Juli di Serang, Banten, dirinya menyinggung kontribusi Kaltim dalam memenangkan Jokowi.

Selain itu, di mukernas ada sejumlah agenda, seperti evaluasi penyelenggaraan hasil Pemilu 2019 dan konsolidasi internal PPP. Yang salah satunya membahas nama-nama calon menteri yang akan disodorkan PPP masuk kabinet. “Saya menyorong kader dari Kaltim,” ujarnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Lutfi Wahyudi mengungkapkan Kaltim perlu meningkatkan posisi tawarnya di pusat jika ingin meraih jatah menteri.

Representasi Kaltim sebagai wilayah yang penting di level nasional saat ini disebut masih lemah, sehingga cenderung diabaikan untuk posisi menteri. “Jokowi memang menang dalam Pilpres 2019 di Kaltim. Tapi dengan perbedaan suara yang tak signifikan, bisa jadi dipertimbangkan juga,” kata Lutfi.

Kaltim bisa tampil sebagai penghasil sumber daya alam (SDA). Yang memerlukan perhatian pusat. Sebab selama ini menderita dan menjadi korban akibat buruknya tata kelola SDA. Dengan adanya nama menteri dari Kaltim, representasi Kaltim tak hanya soal SDA, tapi juga sumber daya manusianya.

Di sini, sebut dia, peran partai politik untuk bisa menyuarakan Kaltim di kancah bursa calon menteri. “Harus ada agenda yang bisa mendorong pusat untuk Kaltim terkait keterwakilan SDM-nya,” kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unmul itu.

Pandangan berbeda datang dari pengamat politik Unmul lainnya, Sonny Sudiar. Menurut dia, tak elok Kaltim minta jatah tempat di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab pada dasarnya menteri yang dipilih bukan berdasar kedaerahan. Melainkan kemampuan individu calon menteri dan menjadi hak prerogatif presiden untuk memilihnya. “Jatuhnya kan yang dari profesional dan partai politik yang berjuang bersama. Ujug-ujug Kaltim minta jatah menteri. Urgensinya apa,” kata Sonny.

Harusnya dalam setiap penentuan komposisi kabinet tak ada jatah. Meski selama ini ada suara-suara untuk Kaltim punya wakil duduk sebagai menteri. Namun, bukan karena dia berasal dari Kaltim, tapi karena memang sosok tersebut punya kapabilitas.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X