100 Jam Jadi Relawan Pendidikan

- Senin, 22 Juli 2019 | 11:06 WIB

Sejak kecil, Swietenia Putri Purhadi telah menyimpan harapan untuk mengunjungi Negeri Paman Sam. Tidak disangka, mimpi itu terwujud. Dia lolos sebagai penerima beasiswa The Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES). Patut berbangga pula karena berhasil menerima President’s Education Award sebagai siswa terbaik.

 

GADIS yang akrab disapa Tenia itu tertarik mengikuti seleksi ketika melihat kakak kelasnya menyebarkan informasi mengenai program pertukaran pelajar. Sejak kelas 10, dia telah mengikuti seleksi selama setahun dan melewati banyak tahap. Seperti menulis esai, wawancara, dan dinamika kelompok. Akhirnya, Tenia mendapat kesempatan untuk mengikuti program YES yang dibiayai penuh oleh pemerintah Amerika Serikat selama sembilan bulan.

“Enggak cuma kemampuan bahasa Inggris saja yang dinilai tapi dari segi kepribadian, cara kita berinteraksi ke orang dan sikap untuk membawa diri ke masyarakat. Jadi, semuanya harus jalan beriringan supaya enggak kesulitan saat sudah di sana,” ungkap siswa kelas 12 di SMA 10 Samarinda itu.

Selama di Amerika Serikat, Tenia tinggal di Missouri dan menjadi satu-satunya warga Indonesia dari program YES yang bersekolah di Conway High School, dari September 2018-Juni 2019. Beradaptasi dengan lingkungan baru, dia sempat khawatir jika tidak bisa menyesuaikan diri seperti takut tak mendapat teman. Namun, seiring berjalannya waktu, anak kedua dari pasangan Purhadi dan Rosidah itu semakin percaya diri, karena para siswa di sana memberikan sambutan yang baik.

Dia mengaku cukup senang menjalani kegiatan belajar-mengajar di sana. Walhasil, nilai akademiknya terbilang baik. Terlebih, sistem pembelajaran yang cukup berbeda dengan Indonesia. “Di sana, kami bisa memilih mata pelajaran apa yang ingin diambil,” ujar gadis yang tertarik dengan bidang manajemen bisnis itu.

Hari kelulusannya menjadi momen tak terlupakan. Tenia mendapatkan President’s Education Award yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Amerika Serikat dan Presiden Donald Trump.

Semua itu, diakuinya tak semudah itu didapatkan. Nilai yang bagus dan aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler, menjadi nilai tambah sehingga membuatnya layak mendapat penghargaan itu. “Dari awal aku datang ke Missouri, aku sudah niat untuk lebih giat belajarnya karena aku juga dibiayai dan berusaha untuk melakukan yang terbaik. Sayang banget kalau aku enggak menjalaninya secara maksimal,” beber perempuan kelahiran 2002 itu.

Tak hanya aktif di sekolah, Tenia berkontribusi sebagai relawan. Salah satunya mengajar murid SD. Menurut dia, volunteering di Amerika Serikat merupakan hal yang lazim. Biasanya, diwajibkan 20 jam untuk melakukan hal tersebut. Namun, Tenia mampu melampauinya dan menghabiskan 100 jam sebagai relawan dan mendapatkan penghargaan lagi dari US Department of State.

“Banyak pelajaran berharga yang aku dapat selama menjalani pertukaran pelajar ini. Aku jadi lebih mandiri, dewasa, dan belajar caranya mengambil keputusan. Pokoknya, worth it banget. Enggak ada ruginya,” pungkas dia. (*/ysm/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X