Aroma yang Wajar Khas Miss V Itu Bagaimana Sih..?

- Senin, 22 Juli 2019 | 10:30 WIB

Daerah kewanitaan menjadi bagian paling sensitif dari tubuh perempuan. Karena itu, menjaga kesehatan dan kebersihannya menjadi hal penting dan wajib. Namun, akhir-akhir ini Indonesia dihebohkan dengan kasus “ikan asin” dari salah satu publik figur. Benarkah aroma organ intim seperti itu?

 

MENANGGAPI hal itu, Maya Milani selaku dokter spesialis kulit dan kelamin mengaku kecewa. Sebab baginya, kalimat semacam itu tak seharusnya dilontarkan dari mantan suami. Untuk aroma, Maya mengatakan, setiap perempuan memiliki aroma khas dari organ intimnya.

“Harus diketahui bahwa setiap vagina memiliki bau masing-masing dan itu wajar. Tapi, enggak seperti ikan asin juga,” ucapnya. Bagi Maya, vagina yang normal dan sehat tidak wangi layaknya bunga, buah, atau bahkan parfum. Bukan juga aroma obat-obatan dan bahan kimia. Setiap perempuan mengeluarkan aroma khas berbeda-beda. Tetapi, pada dasarnya aroma yang tercium memang sedikit asam tapi tak menyengat.

Maya menjelaskan, biasanya aroma tersebut bisa tercium dari jarak kira-kira 30 sentimeter (cm). Namun, jangan khawatir karena bau yang keluar memang normal dan seharusnya tidak mengganggu. “Bau tersebut datang dari koloni bakteri baik yang pasti menetap di setiap organ intim. Ditambah dengan cairan yang diproduksi vagina. Koloni bakteri itu biasanya disebut flora normal, yang bertugas mencegah infeksi bakteri atau virus,” ujarnya.

Justru, jika flora normal, atau bakteri baik dihilangkan, malah membuat organ intim rentan bakteri jahat, virus, dan mikroorganisme lain yang mampu menumbuhkan penyakit. Aroma flora normal itu bisa berubah-ubah seiring siklus menstruasi perempuan.

Kendati demikian, Maya membenarkan bahwa ada beberapa organ intim yang berisiko mengeluarkan bau menyengat juga tak sedap. Sialnya, hal ini disebabkan oleh beberapa bakteri jahat yang sukses mengusir flora normal dari vagina.

Bakteri-bakteri jahat antara lain, trikomoniasis, bakterialis vaginosis, serta candida albicans. Trikomoniasis merupakan infeksi yang terjadi pada organ intim diakibatkan parasit trichomoniasis vaginalis. Sedangkan, bakterialis vaginosis merupakan kondisi vagina kekurangan jumlah floral normal dan menurunkan tingkat keasaman.

Nah, candida albicans atau akrab disebut jamur kandida. Jenis yang satu ini adalah kondisi saat vagina sudah dikuasai jamur dengan jenis candidiasis. Bukan termasuk penyakit menular, namun bisa membahayakan jika tak segera ditangani.

“Dari jenis-jenis bakteri inilah yang akhirnya memunculkan aroma-aroma tak sedap di daerah kewanitaan. Satu gejala, biasanya ditandai dengan rasa gatal dan muncul cairan yang kerap disebut dengan keputihan. Yang membedakan hanya jenis dan tekstur cairan,” tambahnya.

Setelah ulik lebih dalam dan disesuaikan dengan pasien-pasien yang pernah datang, Maya menyebut aroma ikan asin yang tengah viral di Tanah Air bisa saja disebabkan oleh bakterialis vaginosis. Sebab, bakteri itu memungkinkan organ intim mengeluarkan aroma yang lebih menyengat dibandingkan jenis bakteri lainnya.

Tak memiliki batasan usia, jenis jamur-jamur tersebut rentang menyerang perempuan segala umur. Baik yang sudah menikah maupun belum. Jangan dibiarkan, jika Anda sudah merasa memiliki gejala seperti yang sudah dijelaskan, segera datang ke spesialis kulit dan kelamin agar ditindak hingga flora normal kembali. (*/nul*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewa 19 siap mengguncang Balikpapan, Minggu Ini

Sabtu, 27 April 2024 | 08:18 WIB

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X