Ternyata Pria Juga Bisa Alami Keputihan

- Senin, 22 Juli 2019 | 10:28 WIB

SIBUK dengan kesehatan bagian tubuh yang terlihat, rupanya membuat sebagian orang kerap mengesampingkan kesehatan dan kebersihan organ intim. Khususnya perempuan yang tak jarang lebih merawat wajah atau rambut untuk mempercantik diri.

Jika dibiarkan dalam jangka waktu panjang, dikhawatirkan menumbuhkan bakteri jahat pada alat vital, infeksi, hingga penyakit kelamin. Hal buruk itu pernah dialami Azzahra Tasya. Perempuan yang akrab disapa Taci itu didiagnosis dokter positif mengalami vaginitis. Bermula ketika dirinya pertama mengalami menstruasi, tepatnya pada usia 13.

“Namanya juga masih bocah yang enggak terlalu mementingkan kebersihan. Kalau diingat-ingat superjorok banget deh, hanya ganti pembalut kalau sudah nembus. Terus dilakukan dalam jangka waktu yang lama, karena saat itu aku masih enggak tahu ada dampak buruk mengintai,” ucapnya.

Singkat cerita, ketika memasuki usia 15, dia mengadu kepada sang ibunda karena melihat ada cairan putih dengan tekstur sedikit menggumpal di celana dalam. Mengaku belum tahu tentang bahayanya, sang ibu juga mengatakan kepada Taci bahwa itu adalah hal yang tak perlu dikhawatirkan.

Kurang lebih enam bulan kemudian, dia merasakan sakit luar biasa pada area perut bagian bawah. Merasa tak sanggup menahannya, Taci dilarikan ke rumah sakit. “Setelah menginap satu hari di rumah sakit dan melakukan berbagai macam pemeriksaan, salah satunya rontgen. Dokter bilang kalau ada gumpalan keputihan yang cukup banyak di daerah vital,” tambahnya.

Setelah dokter menjelaskan secara rinci penyebabnya, Taci menyesal atas ketidaktahuannya. Tidak mau rasa sakit terus berlarut, dia berjanji menghilangkan kebiasaan joroknya dan menjalani beberapa pengobatan. “Bersyukur karena proses penyembuhannya enggak memakan waktu lama. Kurang lebih dua bulan, keputihan-keputihan itu sudah berhasil disapu bersih,” ujarnya kemudian tertawa.

Dokter Maya Milani SpKK membenarkan bahwa keputihan yang terus menerus dibiarkan akan menggumpal dan memberikan rasa nyeri pada perut bagian bawah. “Gejalanya sama seperti keputihan umumnya, gatal dan beberapa perempuan mengaku merasakan perih pada bagian intim,” ucapnya.

Maya menginformasikan bahwa vaginitis termasuk penyakit menular seksual. Tak hanya perempuan, pria juga berisiko mengalami hal serupa. Namun, untuk pria disebut uretritis. Sama dengan perempuan, uretritis yang dirasakan pria juga mengeluarkan cairan putih pada alat vitalnya. Namun, menurut pengalaman, Maya membeberkan bahwa pria lebih cepat menyadari dibanding perempuan.

Sebelum ditandai rasa sakit, sedikit perempuan akan menyadari bahwa dia tengah mengalami keputihan yang cukup berbahaya. Sebaliknya, lebih cepat disadari oleh pria karena cairan tersebut akan keluar di tempat yang sama dengan keluarnya urine disertai perih.

“Kalau pria, sehari-dua hari saja sudah sadar. Walhasil dalam proses penyembuhan vaginitis dan uretritis, saya selalu meminta pasien turut membawa pasangannya. Sebab, bisa saja keduanya positif mengalami hal ini,” bebernya.

Tak perlu menjalani pengobatan khusus. Maya menjelaskan, para pasien akan diberi obat untuk memicu flora normal kembali dan mengusir bakteri buruk yang menetap pada kelamin pasien. (*/nul*/rdm2/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X