BALIKPAPAN - Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto berharap seluruh kapolres, kasat, dan kapolsek bisa menganalisis dampak keamanan media sosial (Medsos) di wilayahnya untuk dideteksi. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa ditangkal.
Sebab, era teknologi semakin berkembang, polri juga dituntut paham. Artinya, bisa saja isu-isu yang berkembang di medsos dapat memicu konflik serta gangguan kamtibmas. Padahal informasi tersebut sebenarnya belum tentu benar.
“Karena ada provokator dan cepat menyebar di dunia maya,” ucapnya (20/7). Kapolda juga mewanti-wanti jangan ada masyarakat membuat isu menyesatkan atau sampai menjadi provokator di dunia maya.
Sebab, selain pelakunya bisa dideteksi, ada ancaman hukuman pidananya. “Jangan, karena bisa kami telusuri. Kalau sudah ditangkap, tak ada toleransi, wajib jalani proses hukum,” tegasnya.
Menurut alumni Akpol 1988 ini, ketika ada kegiatan masyarakat yang bisa mendatangkan banyak orang, bisa dilakukan deteksi dini. Mulai kegiatannya, apakah saja yang digelar dan lainnya.
“Kalau punya analisis, tentunya, pengamanan akan dimaksimalkan,” ujarnya. Jenderal bintang dua ini mencontohkan, unjuk rasa. Ketika analisis kegiatan tersebut dilakukan sebelum kegiatan, maka akan berjalan tertib, lancar dan aman.
“Sehingga masyarakat juga puas menyampaikan aspirasinya di muka umum,” urainya. Contoh lain, ketika di wilayah terjadi salah paham antar kelompok atau masyarakat, maka segera ditindaklanjuti.
Yakni mendatangi kedua belah pihak, mempertemukan. “Dimediasi dan cari jalan keluar. Sehingga tak sempat terjadi aksi melanggar hukum,” jelasnya. (aim/kri)