Kisah Langgeng Yunan Helmi bersama Barito Putera

- Sabtu, 20 Juli 2019 | 11:58 WIB

Tidak banyak orang yang mempertahankan kariernya di satu klub begitu lama di Tanah Air. Apalagi hingga puluhan tahun. Salah satu sosok loyalis itu adalah Yunan Helmi.

 

PRIA asli Babat, Lamongan, itu menghabiskan sebagian besar masa baktinya untuk PS Barito Putera. Mulai ketika menjadi pemain, asisten pelatih, hingga kini sebagai pelatih kepala.

Peleburan Perserikatan dan Galatama menjadi Liga Indonesia pada 1994 menjadi momentum penting dalam perjalanan karier Yunan. Pada tahun itulah dia memulai kisahnya bersama Barito Putera, yang bertahan hingga kini. Berarti sudah 25 tahun. Sebelum itu, dia bergabung dengan Persegres Gresik.

“Saat itu ada seorang teman yang mengajak saya bergabung ke Barito,” kisah Yunan kepada Jawa Pos beberapa hari lalu di sebuah hotel di Surabaya.

Bersama Laskar Antasari, Yunan sudah melalui berbagai hal. Mulai yang menyenangkan hingga mengecewakan. Pada tahun pertamanya, Barito lolos hingga semifinal Liga 1. Tetapi, di fase empat besar, takluk dari Persib Bandung dengan skor tipis 0-1.

Yunan juga menjadi saksi hidup ketika Barito diturunkan ke Divisi I pada 2003 karena masalah keuangan. Krisis mereka berlanjut dan mereka terdegradasi ke Divisi II pada 2004. Pada 2008, Barito bangkit dengan menjuarai Divisi II dan promosi ke Liga Indonesia Divisi I. Pada 2010, Barito finis di posisi kedelapan dan dipromosikan ke Divisi Utama Liga Indonesia.

Karier Yunan sebagai pemain di Barito sejatinya tidak lama. Pada 2000, ketika 28 tahun, pria yang mengawali karier sepak bola bersama Persigo Gotong Royong, Babat, Lamongan, itu harus gantung sepantu karena cedera hamstring. “Waktu itu pengobatan belum seperti sekarang yang sudah bagus,” kisahnya.

Selepas pensiun, Yunan yang pernah menimba ilmu di SSB Petrokimia Gresik diberdayakan dengan masuk jajaran pelatih sebagai asisten. Satu per satu lisensi kepelatihan dia ikuti hingga kini mengantongi lisensi AFC Pro. “Dalam mengikuti lisensi, semua biaya ditanggung manajemen,” beber ayah dua anak itu.

Ya, kebaikan manajemen yang menjadi alasan utama mengapa pria yang menikahi gadis Banjarmasin bernama Mahrini itu betah di Kalimantan Selatan. “Terlalu banyak yang saya terima dari Barito. Saya ingin membalas semua itu,” lanjut pria yang pernah memperkuat timnas U-16 dan U-19 itu.

Dia mengakui, selama ini ada beberapa klub yang menghubunginya mengajak bergabung. Tetapi, semua tawaran tersebut dia tolak. Bahkan, saat ini anak sulungnya, M Fikri Ridhoni, memperkuat Barito Putera U-18 sebagai penjaga gawang.

Lamanya Yunan ditempa sebagai asisten pelatih mendampingi pelatih-pelatih berpengalaman, di antaranya Salahuddin, Mundari Karya, Milomir Seslija (sebagai direktur teknik), dan terakhir Jacksen F Tiago, membuat kemampuan manajerialnya bervariasi. Nilai yang dia dapat saat mengikuti lisensi juga selalu tinggi. Tak heran kalau kemudian dia ditarik Indra Sjafri masuk tim pelatih timnas U-22 yang menjuarai Piala AFF U-22 pada Februari lalu.  

Kematangan pria yang turut mengantarkan Jatim meraih perunggu di PON 1993 itu terlihat ketika dipercaya menggantikan Jacksen F Tiago yang mengundurkan diri. Di tangannya, Barito Putera tak tersentuh kekalahan hingga laga keempat.

Setelah meraih hasil seri dalam tiga away beruntun, Barito Putera berhasil meraih kemenangan perdananya di Liga 1 musim ini dengan mengalahkan tim yang sebelumnya belum terkalahkan, Bali United, dengan skor 1-0 di Stadion Demang Lehman, Martapura (14/7).

Laju Barito di tangan Yunan Helmi baru terhenti setelah menyerah dengan skor ketat 3-4 dari tuan rumah Borneo FC. “Sebetulnya kuncinya ada di pemain. Saya hanya memotivasi mereka dan menyiapkan strategi yang tepat untuk menjalani pertandingan,” paparnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X