KUALA LUMPUR – Pernikahan Sultan Kelantan Sultan Muhammad V dan Rihana Oksana Voevodina diterpa kabar tak sedap. New Straits Times kemarin (17/7) melaporkan bahwa pasangan yang menikah 7 Juni tahun lalu di Rusia itu telah bercerai.
Pengajuan perpisahan dimasukkan ke Pengadilan Syariah Singapura pada 22 Juni dan dinyatakan sah pada 1 Juli.
Sultan yang berusia setengah abad itu langsung menjatuhkan talak tiga kepada Rihana. Sesuai hukum Islam, jika sudah talak tiga, artinya tidak bisa rujuk kembali kecuali si perempuan menikah lagi, menjalani pernikahan secara utuh dan bercerai dengan suami barunya.
Bagian rumah tangga Istana Kelantan, Malaysia, tak mengeluarkan pernyataan apa pun terkait perceraian tersebut. Pun demikian pemerintah Negara Bagian Kelantan. Wakil Menteri Besar Datuk Mohd Amar Nik Abdullah menyatakan bahwa pemerintah Kelantan tak bisa berkomentar tentang masalah tersebut sebelum ada pengumuman resmi dari istana.
”Kami tahu tentang perceraian itu dari media sosial, termasuk dari berita di halaman depan berbagai koran hari ini,” ujar Mohd Amar.
Sultan Muhammad V dikabarkan berang karena pernikahannya menjadi pemberitaan media Rusia beberapa bulan lalu. Sejak itu, rumah tangga mereka retak. Itu kian ditambah dengan beredarnya video skandal masa muda Rihana.
Beberapa media menyebut gara-gara video Rihana itu, oposisi mendesak Sultan Muhammad V untuk melepas jabatannya sebagai Yang Di-Pertuan Agong alias raja Malaysia. Dia akhirnya mundur meski baru menjabat selama dua tahun.
Pernikahan Sultan Muhammad V dengan Rihana memang tidak pernah diumumkan secara resmi oleh istana. Rihana juga tak pernah diberi gelar resmi. Jika surat cerai yang kini beredar luas itu benar adanya, perempuan kelahiran Astrakhan, Rusia, 10 Juli 1992, tersebut ditalak hanya sekitar dua bulan setelah melahirkan putra pertamanya, Tengku Ismail Leon Petra bin Tengku Muhammad V Faris Petra. Dia melahirkan pada 21 Mei lalu. (sha/c6/dos)
