Selama bertahun-tahun, Dusun Bensamar, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggarong, tidak menikmati listrik negara. Padahal, lokasinya di Kecamatan Tenggarong yang merupakan ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
MUHAMMAD RIFQI, Tenggarong
TAHUN 2018, Pemkab Kukar membuat strategi untuk melakukan percepatan pembangunan jaringan listrik di kawasan itu. Empat dusun di Tenggarong yang sempat tidak merasakan listrik negara yaitu Bensamar, Bengkinang, Pondok Labu, dan Batu Dinding. Janji-janji PLN untuk melakukan pemasangan jaringan listrik tidak kunjung ditepati.
Warga yang bermukim di dusun ini hanya menjadi korban janji politik sejumlah pihak. Pada masa pemerintahan Edi Damansyah, Dusun Bensamar dijadikan kampung adat Kutai. Dusun Bensamar sejak April 2018 diresmikan oleh Edi Damansyah sebagai ikon sekaligus tempat bersejarah masyarakat Kutai.
Penetapan Kampung Kutai di Bensamar oleh Edi Damansyah yang kala itu masih berstatus pelaksana tugas, menjadi sejarah baru bagi Dusun Bensamar. Kampung tua yang berusia lebih dari 200 tahun itu didaulat menjadi salah satu ikon sekaligus tempat wisata di Kota Raja Tenggarong.
Sejumlah pusat kerajinan dan kesenian juga diletakkan pada kampung yang memiliki sejarah tentang suku Kutai tersebut. Dengan keberadaan Kampung Kutai ini, diharapkan kebutuhan infrastruktur serta kebutuhan dasar, bisa semakin menjadi perhatian.
“Ini juga dorongan dari pemerintah setempat untuk memajukan desa tua ini. Apalagi, banyak cerita sejarah baik tentang Kerajaan Kutai serta kisah perjuangan masyarakat melawan penjajahan Belanda. Alhamdulillah, strategi dari bupati itu berhasil," ujar Ambo Dalle, lurah Loa Ipuh Darat.
Sebelumnya, untuk menyambungkan jaringan listrik hanya tersisa 3 kilometer dari kawasan Desa Maluhu atau Dusun Bengkuring. Acara seremonial peresmian Kampung Kutai kala itu, bahkan terpaksa hanya menggunakan mesin genset sebagai sumber listrik.
“Tapi, alhamdulillah sekarang sudah masuk listriknya. Penetapan Kampung Kutai ini tidak hanya membuat ekonomi warga tumbuh. Tetapi, infrastruktur juga semakin cepat berkembang. Banyak peneliti serta mahasiswa berdatangan untuk menelusuri tradisi masyarakat Kutai di sini,” tambahnya. (***/kri/k8)