Terbang 2 Jam, Pesawat Bawa Calon Jamaah Haji Balik ke Bandara

- Kamis, 18 Juli 2019 | 11:08 WIB

MAKKAH–Kedatangan kloter 14 dari Embarkasi Makassar (UPG) di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, terlambat 10 jam dari jadwal semula. Penyebabnya, pesawat Garuda Indonesia (GA1114) yang mengangkut jamaah mengalami gangguan teknis dan harus kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Informasi keterlambatan kedatangan jamaah UPG-14 tersebut disampaikan Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Akhmad Jauhari, kemarin (17/7). Sesuai dengan jadwal, pesawat tersebut terbang dari Makassar, Selasa (16/7) pukul 19.50 Wita. Pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Madinah pada Rabu (17/7) pukul 01.15 waktu Arab Saudi (WAS). “Karena alasan teknis, pesawat akhirnya balik lagi,” tuturnya.

Menurut dia, pesawat tersebut sejatinya sudah terbang sekitar 2 jam. Informasi yang dia terima, pesawat diberangkatkan kembali kemarin pukul 06.00 Wita dan dijadwalkan tiba di Madinah pada hari yang sama pukul 11.25 WAS.

Jauhari menyambut baik adanya informasi yang lebih awal dari pihak Garuda. Dengan begitu, tim di Madinah bisa melakukan sejumlah antisipasi. Dia menuturkan, penjadwalan ulang selama 10 jam bisa memengaruhi beberapa layanan. Misalnya, layanan katering, hotel, dan transportasi.

Jika tidak ada pemberitahuan, katering akan diberikan kepada jamaah sesuai dengan jadwal semula. “Kalau kemudian dibagikan ke jamaah, praktis tidak layak konsumsi,” tuturnya.

Padahal, perusahaan katering tetap akan meminta uang penyediaan katering tersebut. Dengan adanya informasi yang cepat, panitia di Madinah bisa langsung berkoordinasi dengan pihak katering. Penyiapan akomodasi juga disesuaikan.

Sementara itu, Kepala Daerah Kerja Bandara Arsyad Hidayat menuturkan, timnya sudah mengecek persiapan layanan kedatangan jamaah di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah. Sebab, mulai 20 Juli nanti, jamaah haji gelombang kedua dari Tanah Air mendarat di Jeddah. Meski begitu, ada empat kloter jamaah gelombang kedua yang mendarat di Madinah.

Arsyad menyampaikan, jamaah gelombang kedua yang mendarat di bandara Jeddah akan diberi katering. Jamaah gelombang kedua diminta mengenakan kain ihram sejak di embarkasi atau asrama haji. “Untuk niat ihram saat melewati Yalamlam (di dalam pesawat),” jelasnya. Yalamlam berposisi sekitar 20 menit sebelum pesawat mendarat di bandara Jeddah.

Arsyad menuturkan, tahun lalu masih ada jamaah gelombang kedua yang melakukan miqat di bandara Jeddah. Dengan skenario itu, diharapkan durasi jamaah di Jeddah tidak terlalu lama. Sebab, setelah itu ada rombongan jamaah lain yang mendarat di Jeddah.

Sementara itu, Humas Garuda Indonesia Iksan Rosan menjelaskan, ada kerusakan teknis pada pesawat Boeing 747-400 tersebut. “Kami sudah menggantinya dengan pesawat lain. Sudah berangkat jam 6 pagi tadi,” jelasnya kepada Jawa Pos kemarin.

Pesawat mendarat kembali di Bandara Sultan Hasanuddin setelah sempat terbang. Operator penerbangan Garuda pun segera mengambil inisiatif untuk mengirimkan surat pemberitahuan keterlambatan tersebut kepada petugas haji di Daker Madinah. (wan/tau/c5/oni/jpnn/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB
X