Karsa yang Mengalir Sampai Jauh

- Kamis, 18 Juli 2019 | 11:06 WIB

KABUT belum akan beranjak pergi. Sisa-sisa hawa dingin semalam masih mendekap Long Midang, Krayan, Nunukan. Kawasan di tapal batas itu mulai terbangun. Menggeliat pagi itu, Selasa (9/7).

Widi Aditya berkemas. Mematut diri dengan seragam loreng tentara, lengkap bersama aneka rupa atributnya, pria 24 tahun berpangkat Prajurit Satu itu bergegas. Menapaki jalan tanah, menuruni bukit, menuju sekolah. Murid SD 006 Krayan di Long Midang memang masih diliburkan hari itu. Tapi tidak dengan kepala sekolah dan staf lain.

Widi ingat betul, 27 Agustus setahun silam, dia mulai mengemban amanah baru. Bukan lagi main senjata, seperti khitahnya sebagai prajurit. Lakon terbaru dalam bagan tugasnya kali ini adalah pendidik.

Tak ada bekal khusus memulai peran anyar ini. Walhasil, Widi sempat kikuk. Berdiri canggung di depan kelas. Kegaharan khas prajurit harus diadaptasi ke medan tugas berbeda. “Awalnya kesulitan, Mas,” tutur pria asal Jogjakarta itu. “Harus menemukan metode sendiri, penyampaiannya memang agak sulit,” sambung dia.

Widi bersama sebagian anggota Pos Pamtas Long Midang tiba di sana pada 10 Agustus 2018. Enam hari berselang, personel lainnya merapat. Setelah perkenalan dengan warga dan tokoh masyarakat sekitar, Komandan Pos Lettu Solo Atmanegara mendapat permintaan. Mendelegasikan anggota untuk membantu sebagai tenaga pengajar. Pilihan jatuh kepada Widi.

Pengajar di SD 006 Krayan Long Midang terhitung minimalis. Alias pas-pasan. Ada tiga guru PNS serta enam tenaga honorer. Awalnya, prajurit kelahiran Lampung itu dipercaya mengampu mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKN). Sesuai keahliannya sebagai tentara. Untuk kelas empat, lima, dan enam. Tak banyak memang murid di sekolah itu. Keseluruhan hanya 53.

Kiprah awal di mata pelajaran PKN menumbuhkan kepercayaan diri. Juga sekolah. Widi diminta melebarkan sayap. Mengampu pelajaran matematika. “Untuk kelas lima dan enam saja,” tutur pria yang pernah menjadi anggota pengamanan perbatasan di Maratua pada 2017–2018 itu.

Adaptasi terus berjalan. Mengalir begitu saja. Usia muda memudahkan Widi bergaul. Perlahan mengikis kesan sangar seorang prajurit. Mengambil hati anak didiknya. Pendekatan dilancarkan di luar jam sekolah. Melalui permainan atau kegiatan ekstrakurikuler.

“Awalnya, mereka (murid) takut,” kata Widi. “Tapi dia bisa ambil hati, buktinya banyak yang nangis saat acara perpisahan,” timpal Solo Atmanegara. Widi juga melatih gelar upacara setiap Sabtu.

Acara perpisahan digelar Juni lalu. Karena masa tugas sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) segera berakhir. Hingga pertengahan Juli ini mereka masih menunggu penjemputan. Selama mengajar, sedikit banyak Widi dibantu guru dan kepala sekolah. Diberi panduan berupa lembar kerja siswa (LKS). Kendalanya memang kekurangan buku.

Serupa Widi, Budi Iswanto pun terjun ke medan pendidikan di Long Midang. Pria berpangkat Kopral Satu yang juga Babinsa Long Midang itu mengajar seputar keterampilan dan kebudayaan di sekolah yang sama. Sejak Februari 2019. “Dadakan saja, karena SD butuh,” ujar pria yang meminang gadis Long Midang itu.

Budi bertugas di Koramil 0911-06/Kry sejak dua tahun terakhir. Namun, sebelumnya dia pernah mendapat misi seperti Widi; pamtas di Pos Long Midang. Pada 2003 lalu. Kecantol gadis desa. Tak lama berselang naik pelaminan. Hingga sekarang dianugerahi tiga buah hati. “Anak yang pertama tahun ini sekolah (masuk SMP) di Jawa, ikut kakeknya,” tutur dia.

***

Yosep Liang tetap beringsut ke sekolah pagi itu. Berjalan kaki dari rumahnya. Berjarak sepelemparan batu. Mengenakan seragam, plus topi. Meski dalam masa libur, kepala sekolah dan para staf tetap masuk. Menata administrasi. Juga fasilitas, sumber daya manusia, dan perangkat pengajar. “Termasuk penerimaan murid baru,” ujar dia, Selasa (9/7).

Tak repot dia dan para staf mengurus penerimaan murid baru. Cukup dua hari masa pendaftaran. Tidak perlu berlama-lama. Jumlah anak-anak di wilayah sekitar sudah diprediksi. Tak habis dihitung jari. Tahun ajaran baru kali hanya sepuluh pendaftar.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X