SAMARINDA–Berhari-hari air distribusi dari PDAM Tirta Kencana mati. Kondisi itu membuat warga di Jalan AW Sjahranie, Gang 1, RT 37, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, berang. Mereka menumpahkan kekesalan.
Aji Sayid Muhammad menyampaikannya secara khusus ke Kaltim Post. Terkait pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kencana. Berhari-hari air sudah tidak mengaliri tempat tinggalnya. Jika nyala, warna lebih kecokelatan. "Bukan rumah saya saja yang bermasalah seperti itu, hampir semua di RT sini demikian," ujarnya.
Tinggal sejak 2014 di kawasan tersebut, semula tak ada masalah dengan aliran air. "Awalnya itu pas Ramadan lalu, matinya sampai 10 hari lamanya," sambung dia. Di tengah aktivitas yang membutuhkan air, warga malah kesusahan. Bersama warga lain, Aji sempat mendatangi IPA PDAM di Jalan AW Sjahranie. Warga dijanjikan untuk secepatnya bisa teraliri air kembali saat itu.
"Habis itu memang nyala, enggak lama mati lagi," ungkapnya. Sudah tiga hari sejak Ahad (14/7) lalu air tak lagi menyala. Parahnya, warga harus tetap membayar kewajiban setiap bulannya. “Pelayanan PDAM kurang memuaskan,” ujarnya.
Dalam sebulan, tagihan airnya di atas Rp 100 ribu. Parahnya, sudah hidup-mati, ketika air menyala, warnanya keruh. “Kalau untuk dimasak, membahayakan. Saya pribadi pakai air galon,” tambahnya. Jika harus membeli air, dia harus merogoh kocek Rp 70 ribu untuk satu tandon berukuran 1.200 liter. Di rumahnya menggunakan dua tangki air.
Melalui siaran pesan berantai, harian ini mendapat pemberitahuan. Bahwa, layanan distribusi dari jalur IPA Cendana terganggu karena sedang ada perbaikan pipa bocor DN 400 MM di Jalan Cendana. Wilayah terganggu, antara lain Jalan Cendana, Jalan Banggeris, Jalan MT Haryono, Jalan Juanda, Jalan AW Sjahranie, hingga Jalan KH Wahid Hasyim 1 dan 2. Begitu pula yang dijelaskan Humas PDAM Tirta Kencana Lukman. “Baru ada pengurasan di IPA Cendana, serta permasalahan sedang ditangani petugas,” singkatnya. (*/dra/dns/k8)