2019, Kutim Tidak Dapat Pesawat Bersubsidi

- Rabu, 17 Juli 2019 | 11:53 WIB

SANGATTA - Upaya untuk mendapatkan pesawat perintis bersubsidi seperti tahun sebelumnya, nampaknya tidak terealisasi di Pemkab Kutai Timur (Kutim). Perjuangan yang dilakukan sejak akhir 2018 tak membuahkan hasil. Pengajuan yang diminta sepertinya tak digubris oleh Kementerian Perhubungan. 

Dijelaskan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim, Ikhsanuddin Syerpi, kali ini pihaknya tidak mendapat subsidi lagi, namun ia menargetkan tahun depan Dishub akan kembali mendapat jatah tersebut. 

"Mudahan 2020 kondisinya kembali normal dan kita dapat pesawat perintis lagi," katanya dalam pelaporan di rapat rutin coffee morning, Senin (15/7). 

Dia melaporkan untuk mengubah rute penerbangan menjadi ke Samarinda untuk bupati. Mengingat rute pesawat dari PT.KPC tetap menempuh rute Sangatta - Balikpapan. 

"Kami sudah ajukan, untuk pak bupati tidak lagi ke Balikpapan tapi kami buat ke ke Samarinda," jelasnya. Hal itu dibenarkan oleh Kabid Udara Dishub Kutim, Chairuddin. Ia merasa kecewa, sebab apa yang diperjuangkan tidak lagi mendapat hasil, berbeda dari beberapa tahun silam. 

"Saya juga kecewa hampir enam tahun berjuang, dua tahun pengurusan izin, dan empat tahun dinikmati masyarakat, masuk di tahun ke lima di 2019 malah tidak dapat subsidi," katanya. 

Sejumlah penyebab ia jabarkan, seperti minimnya penumpang Balikpapan-Sangatta merupakan pemicu utamanya, tetapi dari Sangatta-Balikpapan melebihi standard. 

"Kemudian Sangatta ke Samarinda juga lebih dekat sejak adanya Bandara APT Pranoto sehingga orang lebih milih ke ke sana," terangnya. Dia berharap agar pengurusan pesawat ini fokus dibuat satu pintu melalui bidang yang bersangkutan, dan tidak dicampuri oleh yang tidak berkaitan dalam tupoksi.

"Mudahan yang seharusnya mengurus itu sesuai tupoksi, tidak diikut campuri. Agar penerbangan pesawat perintis bisa lebih baik," harapnya. 

Dirinya tidak berjanji untuk tahun-tahun selanjutnya akan ada perubahan, terlebih lelang selanjutnya dipindah dari Samarinda ke Tarakan. Terpisah, Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang memahami kondisi ini. Namun ia meminta pada Dishub agar sebelum 2020 dinas terkait dapat mengurus pengajuan untuk 2020. 

"Iya di 2019 ini kita tidak dapat subsidi pesawat Susi Air, semoga 2020 ada. Kemudian yang di PT.KPC kan ke Balikpapan, jadi yang Pemkab nntinya dialihkan ke Samarinda," katanya. Saat ditanya perihal pembangunan bandara, ia mengaku antara pesawat bersubsidi dan hal itu tidak berkaitan. 

"Kalau pesawat ya itu dari mereka, Tapi kalau pembangunan bandara tidak berpengaruh," ungkapnya. (*/la)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X