Masih Yakin Bisa Sarang Narkoba di Pasar Segiri Bisa Diberantas

- Selasa, 16 Juli 2019 | 11:02 WIB

SAMARINDA-Peredaran narkoba di Pasar Segiri Samarinda disebut merajalela. Namun kepolisian kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut. Kendati demikian, beragam cara diupayakan untuk mempersempit ruang gerak para pelaku.

Kemarin (15/7) harian ini kembali menyambangi pasar induk terbesar di Kota Tepian itu. Seperti orang asing, kedatangan harian ini sempat menjadi pusat perhatian. Sementara beberapa pria yang berada di sekitar kawasan tersebut, satu demi satu meninggalkan posisinya. Meski tak ditawari, kegiatan terselubung itu dirasa masih ada.

Berjayanya pengedar dan bandar narkoba, tentu luput dari pantauan petugas. Pasar Segiri bak rumah nyaman paling aman bagi pelakunya. Mereka begitu leluasa menjalankan bisnis haram dengan “taruhan” nyawa dan penjara. Menjadi cambuk bagi kepolisian khususnya di ibu kota Kaltim. Tempat yang menjadi sarang peredaran narkoba itu sulit terbendung.

Mengubah pola, dari menjual narkoba dengan loket sebesar ibu jari orang dewasa, kini menggunakan sistem hit and run. Begitu banyak paket narkoba yang ditawarkan. Mulai termurah Rp 100 ribu yang beratnya sekitar 0,2 gram, hingga per gramnya dijual dengan besaran yang bervariasi. Rp 1,2–1,4 juta per gram.

Baik polisi maupun Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim sudah kerap mengungkap kasus hingga membina mereka yang datang ke Pasar Segiri untuk membeli narkoba. Kepala Bidang Penindakan BNN Kaltim AKBP Halomoan Tampubolon menyebut, peredaran narkoba di Pasar Segiri begitu mengakar. “Informasi di kalangan pengedar itu sangat cepat jika jaringannya ada yang tertangkap,” ujarnya.

Perwira menengah Polri yang ditugaskan di BNN itu pun mengakui Pasar Segiri bukan tempat yang bisa dipandang sebelah mata. “Terlalu banyak (pengedar dan kurir) di sana,” sambungnya. Hal itu tentu membuat nama Pasar Segiri miring.

Kondisi jalan setapak yang sempit, berliku, dan saling berhubungan antara bangunan satu dengan yang lain, menyulitkan ruang gerak polisi ketika menindak. Tampubolon menyinggung aktivitas normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM). “Mereka (pengedar) beraktivitas di bangunan liar. Jadi dalam program pengendalian banjir khusus daerah belakang Pasar Segiri, tentu bisa membantu mempersempit ruang gerak para pelaku,” jelasnya.

Jika itu benar-benar terealisasi, sebut dia, dia yakin sarang narkoba di kawasan tersebut bisa bersih. Ditambah dengan intensitas kegiatan gabungan baik dari BNN maupun kepolisian. “Selain itu, perlu pula dorongan dari warga sekitar untuk memerangi narkoba,” harap dia.

Kemarin Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto bertandang ke Samarinda. Ditanya soal peredaran narkoba di Pasar Segiri, dia tak banyak berkomentar. “Silakan ke Kapolresta Samarinda. Saya sudah perintahkan untuk menindak,” ujar jenderal bintang dua tersebut. Meneruskan arahan Priyo, harian ini memastikan ke Kapolresta Samarinda Kombes Vendra Riviyanto.

“Kami terus menindak kok,” ujar perwira menengah melati tiga di pundak itu. Vendra menyebut, polisi berusaha rekayasa sosial, dalam artian meningkatkan rasa kepedulian terhadap kondisi lingkungan untuk memerangi narkoba.

Vendra menargetkan, warga yang tak tahu-menahu soal narkoba, bisa ikut memerangi. Meski sudah sering menindak, yang terungkap sangat jarang pemain kelas kakap. “Instruksi untuk menjaga selama 24 jam dari Pak Kapolda terus berjalan,” sebutnya.

Seperti yang dilakukan jajaran Satresnarkoba Polresta Samarinda pada Jumat (12/7) petang lalu. “Mereka tahu kalau yang datang itu polisi atau pembeli. Makanya begitu datang ada yang lompat ke sungai,” tambahnya.

Lima hari lalu, setidaknya lebih 60 orang hendak membeli narkoba di kawasan Pasar Segiri. Pembelinya pun beragam. Di antaranya, mahasiswa, pekerja tambang, mekanik, sekuriti, buruh, nelayan, ibu rumah tangga (IRT) hingga lanjut usia. Menutupi kegiatan ilegal mereka, nyambi sebagai pekerja ayam potong. Bahkan terang-terangan beraktivitas di lorong. (*/dra/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X