Harus Satu Suara Perjuangkan Ibukota di Kaltim

- Selasa, 16 Juli 2019 | 09:07 WIB

SAMARINDA-Selangkah lagi Kaltim akan menggantikan Jakarta sebagai ibu kota negara. Namun, untuk mewujudkan hal itu, kesediaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk mengambil langkah inisiatif adalah kunci utamanya. Melakukan lobi-lobi politik salah satunya.

Dari sisi kewilayahan, Kaltim disebut jauh lebih strategis dibandingkan Kalteng yang juga digadang-gadang menjadi ibu kota negara. Selain itu, Kaltim memiliki hampir semua infrastruktur pendukung yang terbilang memadai.

Infrastruktur laut, Kaltim memiliki Pelabuhan Semayang Balikpapan. Di sisi darat, saat ini dibangun Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Untuk sisi udara, Kaltim memiliki dua bandara berskala besar dan internasional, yakni Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto Samarinda.

Mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menegaskan, tanah Benua Etam layak menjadi pengganti DKI Jakarta sebagai ibu kota negara. Kaltim bisa menghubungkan hampir semua pulau di Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke. Sehingga pantas jadi pusat pemerintahan Indonesia.

“Saya yang usulkan ke Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketika itu, Pak Jokowi lebih condong ke Kaltim. Kaltim lebih istimewa dari Kalteng. Masyarakat di sini jauh lebih terbuka,” kata dia saat bertandang ke Gedung Biru Kaltim Post, Balikpapan, pekan lalu.

Dikatakan, hampir semua suka, ras, agama, dan etnis hidup rukun di Kaltim. Hampir-hampir tidak ditemukan adanya perselisihan yang dapat menimbulkan perpecahan. Benua Etam adalah termasuk miniatur dari kesatuan Indonesia.

“Kaltim tidak anti-terhadap siapa pun. Suku dan agama mana pun bisa diterima di provinsi ini. Berbeda tidak jadi masalah. Yang paling penting, Kaltim, infrastrukturnya lebih lengkap dibandingkan Kalteng,” terangnya.

Faroek berharap Pemprov Kaltim tidak hanya duduk berpangku tangan. Pemindahan ibu kota negara itu merupakan momentum besar. Sehingga sudah selayaknya Pemprov Kaltim mengambil langkah-langkah progresif.

“Harusnya Pemprov Kaltim jangan hanya ikut arus. Yang paling penting adalah masyarakat harus siap (memberikan dukungan). Keuntungan bagi Kaltim sangat banyak. Pembangunan lebih cepat. Menjadi pusat pemerintahan. Imbasnya Kaltim akan dapat banyak fasilitas dan perhatian. Untung sekali Kaltim,” sebutnya.

Jika Kaltim ditunjuk menggantikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan Indonesia, ada tiga lokasi yang berpotensi menjadi pusat lokasi pembangunan, yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Samboja atau Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara (Kukar).

“Ketiga lokasi itu sudah paling cocok jadi lokasi ibu kota negara. Tapi menurut saya yang paling cocok lagi di Kecamatan Muara Jawa (Kukar). Di situ daerah aliran pantai. Bisa dibuat coastal road. Lalu di sampingnya dibuat jalan tol. Pasti jauh lebih bagus lagi. Semoga Kaltim dipilih jadi ibu kota negara,” tandasnya.

Bak dayung bersambut, langkah Faroek mendorong Kaltim sebagai ibu kota negara mendapatkan sambutan positif. Diam-diam, kemarin (15/7), tim teknis pengkajian pemindahan ibu kota negara dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meninjau sejumlah lokasi yang direkomendasikan Pemprov Kaltim untuk menjadi pusat pembangunan gedung pemerintahan nantinya. Salah satunya kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, Samboja, Kukar.

“Hari ini (kemarin) tim teknis (Bappenas) sudah turun ke lapangan. (Mereka) difasilitasi dan didampingi (tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim). (Hasil) monitoring itu nanti akan dilaporkan,” ungkap Plt Sekprov Kaltim Muhammad Sabani kepada Kaltim Post kemarin.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Zairin Zairin diketahui ikut turun mendampingi proses pengecekan lokasi. Peninjauan itu dilakukan untuk mendapatkan secara langsung informasi tentang hal-hal teknis dan kewilayahan di lokasi yang direkomendasikan sebagai ibu kota negara.

Sabani merasa cukup yakin Kaltim akan ditunjuk sebagai pusat pemerintahan Indonesia. Sebagaimana yang disebutkan Faroek, Benua Etam memiliki sarana dan prasarana infrastruktur yang cukup memadai dibandingkan Kalteng. “Pak Gubernur Kaltim (Isran Noor) juga sudah memberikan penjelasan (kepada pemerintah pusat) di mana lokasi yang (bagus untuk) dijadikan referensi (ibu kota),” urainya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X