PROKAL.CO, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Isran Noor mengungkapkan dirinya sedang membuat rencana kerjasama dengan TNI untuk membangun rumah layak huni se Kaltim.
"Suatu saat lagi, tidak lama lagi, saya mendesain untuk kerjasama dengan Panglima (TNI) untuk pembangunan rumah layak huni kepada masyarakat Kalimantan Timur," jelas Isran saat sambutan peresmian Pengerukan Awal Pasca Sungai Karang Mumus Pasca Tanggap Darurat Banjir kota Samarinda di Gang Nibung Jl Dr Soetomo, Senin (15/7/2019).
Pengerukan SKM tersebut merupakan kegiatan Bersama Karya Bakti Skala Besar Dalam Rangka HUT Kodam VI/Mulawarman ke 61. Hadir dalam acara ini Walikota Samarinda Syaharie Jaang dan Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto.
Alasan, menggandeng TNI untuk kerjasama tersebut, Isran sembari bercanda menjelaskan jika tentara tak banyak ambil untung dalam pembangunan infrastruktur.
"Tentara ini bagus, nggak mau banyak dapat untung. Bukan saya menuduh sipil banyak ambil untung. Tapi yang pasti dia (tentara lebih banyak tidak mau ambil untung," ujar Isran.
Ditegaskan Isran, kerjasama dengan TNI membangun rumah layak huni, harus dilakukannya. Karena, ada bagian tentara yang ahli membangun infrastruktur yakni Zeni.
"Daripada kita ndak perang-perang. Lebih bagus kita perang pembangunan. Perang melawan kekurangan kita. Kerjasama kita," ujar Isran.
Pengerukan SKM dijelaskan Isran sudah masuk dalam proyek strategis nasional dengan melakukan normalisasi sungai sepanjang 8,5 kilometer. Adapun, TNI turut mengeruk SKM di Gang Nibung hingga Pasar Segiri dengan panjang 1,2 kilometer masuk dalam kerjasama dengan Pemerintah daerah.
"Saya mau sampaikan, kenapa tentara ikut kerjasama (pengerukan sungai). Karena masalahnya ini dalam kondisi darurat. Jadi, kalau darurat itu tidak ada prosedur yang dilakukan," ujar Isran.
"Prosedur resmi, tender tidak dilakukan. Karena kondisi ini dalam keadaan darurat. Boleh. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) memperbolehkan. Kalau tidak diizinkan (KPK), saya ora berani," ujar Isran sambil bercanda.
Isran menepis turunnya tentara mengeruk SKM bukan untuk menekan masyarakat. Tetapi, murni untuk mengatasi kondisi darurat banjir di Samarinda. (mym)