Tunda Kerinduan Bertemu Orangtua, Harta Benda Tinggal Cerita

- Senin, 15 Juli 2019 | 13:19 WIB

Pekikan warga bersahutan saling membangunkan. Pertanda musibah mengancam nyawa. Ulah si jago merah di Jalan Hasan Basri, RT 21, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, nyaris merenggut nyawa.

 

DEWI, ibu rumah tangga, belum lama tertidur di kamar bersama putra keduanya. Jam dinding menunjukkan tepat pukul 00.30 Wita. Dia masih setengah sadar menunggu suaminya, Matrup (49), pulang dari mencari nafkah. Dia begitu tenang, saat mengucapkan salam. Tak beberapa lama sang suami pergi membuang sampah, sementara Dewi terlelap. "Pas pulang dari buang sampah, ada bau enggak enak. Saya pikir rak telur dibakar. Itu sudah lihat asap," ujar Matrup berdiri menatap tempat tinggalnya.

Dewi yang tertidur pun bangun. "Asap semua di kamar itu. Plafon sudah ada apinya," timpal Dewi. Bergegas menggendong buah hatinya, keluar rumah menyelamatkan diri. Pun dengan Matrup. Dia berusaha mengambil surat-surat berharga, menjauh dari api yang semakin membesar.

Dari penjelasan Dewi, saat berusaha keluar, sempat mendengar suara seperti kabel terbakar. "Dari belakang rumah toko (ruko), bangsal tingkat dua," ujarnya. Pasalnya, di sana api mengepul hebat. Hanya pakaian di badan yang tersisa.

Ada yang membuat pasangan suami-istri itu tak sekadar sedih kehilangan harta benda. "Saya sudah bilang ke kakak di kampung (Gresik, Jawa Timur), mau pulang sebentar lagi," ujar Matrup. Namun kebakaran, membuatnya harus menunda keberangkatan.

Pria yang sehari-hari berjualan bakso tidak jauh dari lokasi kejadian itu menyebut sedang rindu orangtua. Bahkan, keinginan pulang kampung itu disampaikan beberapa menit sebelum rumahnya ikut terbakar.

Api dengan cepat menjalar ke bangunan lain. Termasuk ke tiga ruko yang berada tepat di depan Masjid Nurul Iman. Hafizi, pemilik rental warung internet pun sempat tak sadarkan diri lantaran musibah kebakaran tersebut. Empat bangunan terdiri dari 1 bangsal lima pintu, 3 ruko, 1 rumah tunggal, dan warnet.

Peristiwa lain terjadi, petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) mendapat pemukulan saat di lokasi kejadian. Pelakunya juga sesama relawan pemadam. Hery Suhendra korbannya, dengan luka di pelipis mata. Masalah awalnya, lantaran jaringan listrik yang saat itu belum seutuhnya mati, dan dianggap Hery bisa membahayakan nyawa.

"Saya harap, petugas atau relawan yang mendatangi lokasi bisa memerhatikan keselamatan diri, bukan sekadar ngotot," tutur pria yang bertugas sebagai penghimpun data di Disdamkar Samarinda.

Kasubag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan menjelaskan, polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait musibah kebakaran tersebut. "Semuanya masih ditelusuri dan diselidiki, serta sudah meminta beberapa penjelasan, termasuk ketua RT setempat," singkatnya. (*/dra/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X