Generasi Milenial Gemar Investasi

- Senin, 15 Juli 2019 | 12:55 WIB

Harga logam mulia PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terus menguat. Hingga akhir pekan lalu, untuk wilayah Balikpapan harga emas per gram menyentuh angka Rp 715.000. Kondisi ini memacu aksi beli. Tak hanya orang tua, generasi milenial pun aktif melakukannya.

 

BALIKPAPAN – PT Antam mencatat, dalam satu bulan terakhir, harga logam kepingan satu gram sempat menyentuh Rp 723.240. "Sempat turun ke harga Rp 719.333 pada awal bulan (Juli) tapi kembali stabil ke level sekarang (Rp 715.000)," ungkap Marketing Representative Butik Antam Balikpapan, M Yasin, Minggu (14/7).

Adanya penguatan tersebut secara otomatis mendongkrak harga beli kembali atau buy back. Namun tren kenaikan harga tersebut justru memacu aksi beli. "Sejak Ramadan lalu transaksi meningkat hingga sekarang. Rata-rata 30 transaksi per hari, sebelumnya hanya 20 transaksi per hari,” bebernya.

Musim tahun ajaran baru masuk sekolah seperti sekarang yang kerap mendongkrak kebutuhan konsumsi utamanya perlengkapan sekolah nyatanya tak mengendurkan aksi beli. Terbukti dari total transaksi harian, hanya 10 transaksi yang melakukan jual.

Bukan hanya itu, logam mulia kepingan setengah gram dan satu gram belakangan cukup digandrungi. Sebelumnya hanya logam mulai kepingan 10 gram dan 25 gram yang menjadi pilihan favorit konsumen dan kerap mendominasi penjualan. "Kalangan menengah cukup banyak yang beli kepingan setengah dan satu gram. Untuk yang setengah gram biasanya dijadikan hadiah,” serunya.

Menariknya, saat ini yang mulai berinvestasi emas bukan orang-orang tua. Namun anak sekolah (SMA) cukup banyak yang sudah membeli emas. Mereka biasa membeli emas 1 gram. Artinya, sekarang ini terjadi peningkatan konsumen karena masyarakat semakin paham terhadap investasi emas.

Diakuinya, masyarakat yang datang ke Antam, tidak hanya dari golongan menengah ke atas. Namun menyeluruh hingga menengah ke bawah. Memang banyak instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih tinggi seperti saham. Namun, sesuai dengan keuntungan yang diperoleh, risikonya juga tinggi.

“Saham itu risikonya tinggi. Memang cepat meraih keuntungan. Bisa sebesar-besarnya, tapi juga kalau anjlok ya besar juga. Cepat ambruk. Kalau emas kan stabil,” jelas dia. Terlebih, tambah Yasin, penjualan emas juga mudah. Tidak perlu proses lama. Ingin menjualkan sekarang, hari itu juga uang dari penjualan emas cair.

Namun, meski aman, keuntungan yang didapat dalam jangka panjang. Ia sebutkan paling ideal investasi emas mulai dari 5 gram. Semakin besar berat logam mulia yang dibeli, harga belinya pun semakin murah. Jadi untuk mendapat untung tak terlalu lama.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, saat ini pilihan investasi sudah banyak. Dulunya, deposito menjadi pilihan masyarakat mengendapkan dananya. Namun sekarang, sudah ada pasar modal, investasi emas, dan lainnya.

“Ini terlihat dari penurunan dana pihak ketiga (DPK) untuk deposito. Masih ada yang mengendapkan dana di deposito, tapi menunjukkan tren penurunan. Pemahaman masyarakat terkait pentingnya investasi juga semakin baik. Makanya mereka banyak yang memilih emas karena lebih stabil untuk jangka panjang,” ucapnya. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X