Perjalanan ke Makkah Dimulai

- Senin, 15 Juli 2019 | 11:56 WIB

Gelombang perjalanan calon jamaah haji dari Madinah ke Makkah dimulai kemarin (14/7). Tiga kloter bergerak di hari pertama.

 

Tiga kloter yang mulai bergerak menuju Makkah adalah SUB (Embarkasi Surabaya) 01, BTH (Embarkasi Batam) 01, dan BTH 02. Dalam perjalanan menuju Makkah, calon jamaah haji (CJH) berhenti sebentar di Bir Ali yang menjadi tempat mikat untuk niat umrah wajib. Rencananya, kloter SUB 01 sampai di Makkah pukul 20.00 waktu Arab Saudi (WAS) atau 24.00 WIB dini hari tadi.

Catatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, hampir seluruh CJH bisa diberangkatkan ke Makkah. Kepala Sub Seksie Tanazul dan Evakuasi KKHI Madinah dr Itah Sri Utami mengatakan, ada satu jamaah yang menjalani perawatan.

"Satu jamaah  itu dirawat di RS King Fahd," katanya kemarin. Jamaah yang masih dirawat itu atas nama Zahardin berasal dari kloter BTH 01.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Subhan Cholid sudah siap menyambut kedatangan jamaah. Kemarin sore dia mengecek kamar di Hotel Al Oksh di wilayah Mahbas Jin. Hotel berkapasitas 1.154 orang itu akan diisi jamaah dari kloter SUB 01.

Subhan mengatakan, setiap kamar bisa diisi empat sampai lima orang. "Yang harus ada itu ranjang, AC, seprai, handuk, kulkas kecil, papan setrika, dan lainnya," tuturnya.

Subhan mengatakan, kamar jamaah perempuan dengan laki-laki akan dipisah. Nantinya, di setiap lantai bakal disiapkan air zamzam. Setiap jamaah mendapatkan jatah satu liter per hari. Air zamzam itu ditempatkan dalam galon yang sudah disiapkan pengelola hotel.

Dia menuturkan, layanan bus selawat sudah aktif sebelum jamaah datang di Makkah. Dengan begitu, jamaah bisa melakukan salat Isya atau Subuh di Masjidilharam menggunakan bus selawat. Bus selawat ini beroperasi selama 24 jam. Jamaah di hotel Al Oksh tinggal berjalan sedikit untuk sampai di jalan raya yang dilewati bus selawat.

Sementara itu, sejumlah petugas haji kemarin melakukan orientasi lapangan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Kabid Perlindungan Jamaah Jaetul Muchlis memimpin gelar pasukan untuk orientasi lapangan itu. Lokasi awal yang dikunjungi adalah Arafah. Kemudian bergerak ke Muzdalifah, lalu ke Mina. Dia mengatakan, salah satu titik krusial pergerakan jamaah adalah dari tenda di Mina ke lokasi melempar jamrah atau jamarat.

Dia berharap, jamaah, khususnya yang lansia atau risiko tinggi, tidak memaksakan melakukan lempar jamrah di hari pertama atau 10 Zulhijah. Sebab, kondisinya padat sekali. Solusinya bisa memilih tanggal berikutnya mulai 11–13 Zulhijah. Atau bisa juga menitipkan lempar jamrah ke orang lain atau disebut badal jamrah. (*/oni/jpg/dwi/k16)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X