Mitos Membasmi Kutu, Dari Santan Basi hingga Kapur Barus

- Senin, 15 Juli 2019 | 11:09 WIB

SELAIN mengganggu kenyamanan saat beraktivitas, rasa gatal berlebih akibat kutu mampu membuat penderita merasa kurang percaya diri. Rasa malu muncul lantaran sering menggaruk kepala atau bagian tubuh tertentu di depan umum.

Hal itu yang kerap dirasakan Athayya Miftahul yang sudah terjangkit pediculus humanus capitis alias kutu rambut sejak seragam putih biru. “Rasa gatal buat aku lelah sendiri. Apalagi kalau beraktivitas di siang hari, gatalnya semakin menjadi-jadi kalau keringatan. Tapi, sialnya sampai saat ini aku belum berhasil mengusir kutu rambut,” bebernya kesal.

Berbagai upaya sudah dilakukan perempuan 20 tahun itu. Mulai rutin menggunakan sisir rapat, membasmi dengan peditoks, hingga jalur tradisional. Masker rambut menggunakan santan basi. Cara itu disarankan ibunya. Nihil, kutu berkembang biak lebih gesit dibanding upaya Taya. Walhasil, genap delapan tahun sudah perempuan berjilbab itu menjalani hari bersama dengan kutu rambutnya.

Menanggapi hal tersebut, dr Vera Pravitasari hanya tertawa. Sebab, menurut dia, pada zaman yang semakin canggih ini, dia yakin, ada jalan yang lebih aman dibanding menggunakan cara aneh. “Edukasi menjadi langkah awal membasmi kutu. Kepikiran tidak bahwa menggunakan santan basi mampu membuat kulit kepala menjadi kotor, dan itu bisa saja membuat kutu semakin nyaman di rambut. Kutunya enggak mati, tapi orangnya yang pingsan,” ungkapnya kemudian tertawa.

Membasmi kutu tidak cukup sampai pada pemberian obat. Vera mengatakan, para penderita lebih bijaksana dalam meminjamkan atau meminjam barang pribadi. Sebab, dari langkah kecil, Anda bisa membangun benteng agar tidak terjangkit kutu.

“Kutu mudah hinggap di kain. Terlebih, serangga parasit itu mampu hidup tiga hari tanpa mendapat darah manusia. Jadi, sebelum menggunakan, Anda harus memastikan kebersihan. Misalnya, kursi, bantal, seprai, baju, celana dalam, dan jilbab,” ujarnya.

Sabar dan telaten. Rutin menggunakan sisir rapat merupakan teknik membasmi teraman yang bisa Anda lakukan setiap hari. Jika merasa gatal semakin parah dan tak tertahankan bahkan membuat kulit kepala infeksi. Vera mengimbau untuk segera dibawa ke dokter kulit untuk ditindak lebih lanjut. Jangan justru inisiatif membasmi dengan cara tradisional yang belum terbukti. (*/nul*/rdm2/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X