Menabung sejak Dini, Bisa Dimulai dari Usia Dua Tahun

- Senin, 15 Juli 2019 | 11:07 WIB

Kebiasaanmenabung sebaiknya ditanamkan sejak dini. Orangtua penting agar anak lebih memahami konsep uang dan apa itu menabung. Sehingga kebiasaan itu muncul dan anak mulai terbiasa dengan pengelolaan finansial yang baik ketika dewasa kelak.

 

 

NOOR Ellyawati, dosen program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmul, mengungkapkan, budaya menabung sejak kecil itu penting. Berkaitan dengan kedisiplinan anak yang sudah lebih dulu diajarkan. Anak akan memahami apa itu fungsi uang dan ke depannya bisa diarahkan mengatur uang sendiri. Prinsip menabung adalah apa yang diperoleh, harus bisa disisihkan sehingga bermanfaat untuk masa depan.

Secara alami, anak biasanya terbiasa menabung. Elly memiliki pengalaman tersendiri ketika mengajari dua buah hatinya menabung sejak berusia dua tahun. Pada usia itu, anaknya sudah bisa diajak berkomunikasi. Fungsi uang harus disampaikan. Misal, jika ingin membeli sesuatu harus menggunakan uang. Lalu, Elly juga membiasakan anak menabung di celengan.

“Mungkin kelihatannya masih terlalu dini ya untuk mengenalkan anak menabung. Namun, awalnya bisa dibiasakan dengan hal-hal sederhana. Paling simpel, anak bisa diberikan dengan celengan bergambar karakter yang disukai untuk memotivasi supaya mau memasukkan uang ke celengan,” jelasnya.

Ke depan, anak akan terbiasa menabung dengan sendirinya. Tanpa disuruh, anak pasti akan menyisihkan sebagian uang yang dia miliki. Jika sudah semakin besar, anak juga bisa membuat catatan sederhana perihal berapa saja uang yang sudah masuk ke tabungannya. Kebiasaan tersebut akan membuat anak lebih bertanggung jawab.

Memasuki usia lima tahun, biasanya anak mulai paham dengan angka. Inilah waktu yang tepat untuk orangtua mengenalkan nilai pecahan uang. Jadi, mengajari anak menabung pun harus melalui sebuah proses.

“Seandainya ada anak yang tak begitu diajari menabung oleh orangtua, biasanya ketika sudah masuk ke TK atau SD, sekolah menerapkan kebiasaan menabung. Sekolah akan memberi motivasi soal manfaat dari hal tersebut. Akhirnya dari situ anak belajar,” lanjut Elly.

Selain menabung, anak harus diberi pemahaman terkait apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan agar terhindar dari pemborosan. Orangtua harus menaruh perhatian terhadap hal ini dengan menanyakan langsung pada anak, mana yang perlu dan tidak. Sekaligus mengingatkan bahwa demi mendapatkan sesuatu harus melalui perjuangan.

Ketika celengan anak penuh, orangtua bisa mengarahkan dan menyampaikan pada anak jika akan lebih baik uang disimpan di bank. Kelebihan menabung di bank juga dapat menghindarkan anak untuk mengambil uang secara mudah. Tentu akan lebih maksimal ketika anak mengikuti dan melihat tiap proses saat di bank bersama orangtua.

“Beberapa manfaat yang didapatkan anak itu seperti mengajarkannya mengatur pola keinginan, bisa melatih anak agar disiplin, membiasakan anak menghargai uang, dan mencatat pemasukan dan pengeluaran uang bagi anak yang usianya sudah agak besar,” pungkas dosen yang pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen tersebut. (*/ysm*/rdm/k8)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X