JAKARTA – Musim kemarau memicu kekeringan dimana-mana. Meski demikian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis cadangan air untuk irigasi di waduk-waduk utama cukup sampai Oktober tahun ini.
Kementerian PUPR terus memantau volume air di waduk-waduk utama (kapasitas di atas 50 juta m3) di Indonesia. Yakni waduk Jatiluhur, Cirata, Saguling, Kedungombo, Batutegi, Wonogiri, Wadaslintang, Sutami, dan Bili-Bili. Selain itu, Waduk Wonorejo, Cacaban, Kalola, Selorejo, Way Rarem, Batu Bulan, dan Ponre-Ponre.
Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengungkapkan, di antara 16 waduk, ada 6 waduk yang masih memiliki debit air dalam batas normal. Sedangkan 20 lainnya sudah berada di bawah ambang batas. ''Tapi ini juga normal. Itu kan target. Jadi tinggal dilakukan penyesuaian saat menghadapi musim kering,” jelas Hari kemarin (12/7).
Selain waduk utama, 75 waduk pendukung juga terus dipantau. Dari 75 waduk itu, sebanyak 10 lokasi dalam kondisi normal. Lalu, 58 di bawah normal. Sedangkan 7 waduk lain dalam kondisi kering. Artinya, debit air berada di bawah level batas operasional waduk untuk memompa air ke saluran-saluran irigasi utama di sekitarnya. ''Jadi, kering itu bukan berarti nggak ada airnya sama sekali,” jelas Hari. Total volume air yang berada di 16 waduk utama tersebut masih berada pada kisaran 3,8 miliar meter kubik. Dengan jumlah tersebut, ke-16 waduk itu masih mampu mengaliri sekitar 403 ribu hektare saluran irigasi premium dari total 473 hektare lahan. (tau/oni)