Investor Pasar Saham Terus Tumbuh

- Sabtu, 13 Juli 2019 | 13:09 WIB

BALIKPAPAN- Upaya BEI Balikpapan mengajak masyarakat berinvestasi di pasar modal membuahkan hasil. Hingga Mei 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada pertumbuhan pertengahan tahun ini, Kaltim mencatatkan pertumbuhan jumlah sub rekening efek (SRE) dan single investor identification (SID) sebesar 15 persen.

Berdasarkan data BEI Balikpapan, selama periode Januari-Mei 2019 jumlah SRE tumbuh 15 persen atau sebesar 2.192 menjadi 16.654 dari posisi akhir tahun lalu sebesar 14.462. Sedangkan untuk jumlah SID sebesar 1.856 menjadi 14.225 dari akhir 2018 lalu sebesar 12.369.

Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan Kalimantan Utara yang hanya mengantongi tambahan 135 SRE dan 120 SID sepanjang Mei 2019 menjadi masing-masing sebesar 1.148 dan 1.009. Sepanjang 2017—2018 lalu, Kaltim berhasil mencatatkan peningkatan SRE sebesar 4.594 dan SID sebesar 3.816 akun sedangkan Kalimantan Utara sebesar 491 SRE dan 433 SID.

Diketahui, SRE merupakan rekening efek yang digunakan untuk menyimpan portofolio saham atas nama nasabah yang dicatatkan pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sementara SID merupakan nomor tunggal identitas investor pasar modal Indonesia yang diterbitkan oleh KSEI.

Kepala BEI Balikpapan Dinda Ayu Amaliya menjelaskan, sosialisasi terkait dengan menabung saham telah membuahkan hasil sehingga kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal selalu bergerak naik. Padahal, lanjut dia belum banyak kantor perwakilan seperti di Pulau Jawa.

“Tapi jangan dibandingkan dengan pulau Jawa yang dari sisi jumlah penduduk lebih besar dan perwakilan kami yang lebih banyak di sana. Di Jawa Tengah saja ada Semarang, Sukoharjo, dan Surakarta,” jelasnya.

Untuk menggenjot jumlah investor pasar modal, Balikpapan telah menjadi pilot project di galeri bursa efek yang menyasar pedagang di pasar Sepinggan. Di dalam galeri investasi ini, dilengkapi sebuah komputer, supaya pedagang di Pasar Sepinggan bisa mencoba belajar berinvestasi. “Sekarang kan pedagang juga sudah mulai sadar investasi, ini kesempatan warga masyarakat untuk mengenal dan bisa berinvestasi lewat pasar modal,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, tahun ini sosialisasi yang dilakukan tidak seperti tahun sebelumnya. Walhasil, pihaknya tidak terlalu mencetak pertumbuhan seperti tahun lalu. Nilai transaksi harian pasar modal hingga awal pekan Juli 2019 memang masih didominasi oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. (aji/ndu)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga Bahan Pokok di Balangan Stabil

Rabu, 24 April 2024 | 15:50 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X