SAMARINDA–Minggu (7/7), warga di Jalan Bung Tomo, RT 13, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, dikejutkan dengan letusan peluru dari senjata milik polisi. Muncul korban, yakni Radaliansyah (35) alias Ancah. Polisi mengklaim ditemukan narkoba di tubuh pria yang tersungkur setelah “dihujani” peluru. Sementara itu, dari versi warga yang ada di tempat kejadian, tak melihat temuan barang haram tersebut.
Salah satunya, pemilik rumah sekaligus ketua RT yang menjadi tempat Ancah meregang nyawa. “Saya posisi tidur, karena di rumah habis ada acara. Tiba-tiba bruk bruk bruk, terbangun. Nah anak saya bilang ke polisi lewat samping,” ucap Ipan Gazali saat ditemui awak media. Dia juga menyebut tidak melihat penggeledahan polisi. “Makanya saya berani bilang, tidak melihat ada narkoba, apalagi 10 paket,” sambungnya.
Meski tidak melihat jelas kejadian, Ipan mengaku melihat Ancah mempersenjatai diri dengan sebilah benda tajam.
Kaltim Post sempat meminta penjelasan ke Kasat Narkoba Polresta Samarinda Kompol Markus Sanyoto saat ditemui di halaman Polresta Samarinda, kemarin (11/7). “Ke humas saja, sudah dijelaskan semua,” singkatnya.
Kasubag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan menjelaskan siap jika pihak keluarga merasa tidak terima dan hendak melaporkan. “Bagi kami semuanya sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku,” ucapnya dengan nada menekan.
Terkait hasil visum et repertum (VER), perwira pertama Polri menyebut tidak ada. “Kan keluarga sendiri yang menolak diautopsi, dibuktikan lewat surat,” ucapnya.
Jika keluarga berkenan, hasilnya disebut Danovan sudah tentu beda. Tentu ada hasil visum dari pihak dokter. Soal peluru tajam yang menghunjam tubuh Ancah, polisi mengaku masih menyelidiki. Pihak Propam Polresta Samarinda, disebut Danovan sudah meminta keterangan kepada anggota yang melakukan tugas di lapangan saat itu.
Menyikapi penjelasan ketua RT setempat yang mendapati peluru jenis gotri di kamar mandinya, Danovan menyikapi santai. “Itu kan penjelasan sepihak, propam di sini (Polresta Samarinda) tetap menelusuri,” tutupnya. (*/dra/dns/k8)