Hutan Kalimantan Kian Gundul, Air Semakin Tercemar

- Kamis, 11 Juli 2019 | 11:35 WIB

BALIKPAPAN–Kontribusi Kalimantan dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan nasional sangat penting. Sekitar 29 persen luas sumber daya hutan Indonesia berada di Borneo. Selain itu, pulau ini memiliki nilai strategis. Sebab terdapat ekosistem lintas batas negara yang menjadi perhatian internasional. Sehingga perlu pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan di Kalimantan.

Hal itu menjadi topik dalam rapat kerja (raker) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ekoregion Kalimantan. Balikpapan terpilih sebagai tuan rumah pada acara yang berlangsung 10-11 Juli tersebut. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan KLHK Nunu Anugrah menuturkan, pembangunan berkelanjutan bisa menciptakan keselarasan antara pertumbuhan ekonomi, ekologi, dan sosial. Dampaknya tercipta kelestarian lingkungan hidup.

Salah satu hal pendukung dari terbitnya UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. “Bukti perhatian pemerintah akan kualitas lingkungan hidup semakin fokus. Artinya ada suatu upaya sistematis dan terpadu guna melestarikan fungsi lingkungan,” ungkapnya. Nunu menuturkan, isu ketersediaan air di Kalimantan merupakan salah satu hal yang menjadi sorotan dalam Raker LHK Ekoregion Kalimantan.

Berdasar SK Menteri LHK Nomor 297/Menlhk/Setjen/PLA.3/4/2019 tentang Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional, suplai air di wilayah Kalimantan dapat mendukung jumlah penduduk 792.178.476 jiwa.

Hal yang tidak kalah penting, pemanfaatan jasa lingkungan hidup penyedia air secara agregasi terindikasi belum terlampaui.

“Isu kualitas air yang semakin tercemar, seiring tutupan hutan yang semakin berkurang. Ini dianggap sebagai pemicu menurunnya kualitas lingkungan hidup di Kalimantan,” bebernya. Berkaca pada kondisi itu, penting melakukan pengendalian pembangunan dari perspektif lingkungan hidup dan kehutanan.

Pihaknya berupaya memastikan fungsi-fungsi lingkungan hidup telah berlangsung. Misalnya penyusunan kajian inventarisasi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

Serta rencana pengelolaan SDA dan lingkungan hidup. “Harapan dari raker ini dirumuskan upaya pengelolaan sumber daya alam secara optimal dan konkret,” ujarnya. Rumusan-rumusan tersebut dapat mewujudkan pengendalian pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan. Nunu menambahkan, kegiatan ini dapat membentuk sinergisitas para pihak dan program dalam pembangunan sektor lingkungan hidup dan kehutanan di Ekoregion Kalimantan. Selanjutnya terbangun komitmen para pihak serta rekomendasi demi terciptanya pembangunan berkelanjutan.

“Perencanaan program yang konkret, output yang terukur dapat menjawab isu lokal maupun nasional (strategis) selaras rancangan RPJMN 2020–2024,” tuturnya. Diketahui, Raker LHK Ekoregion Kalimantan berlokasi di Hotel Novotel. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut mengundang narasumber lain seperti Kementerian Keuangan dan Ditjen PSLB3 untuk mendapatkan informasi dan arahan isu strategis. Acara resmi dibuka Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan AntarLembaga Pusat dan Daerah KLHK Winarni Dien Monoarfa. Dia ditemani Ketua P3E Kalimantan Nunu Anugrah dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan Suryanto. Hadir perwakilan Dinas Lingkungan Hidup baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota se-Kalimantan. Kemudian Dinas Kehutanan Provinsi se-Kalimantan, Bappeda se-Kalimantan, UPT KLHK se-Kalimantan, dan Bagian Program dan Evaluasi Ditjen Teknis Lingkup LHK. (gel/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X