Gaji tak seberapa tapi tertahan-tahan. Kondisi itu kini dialami ribuan pegawai kontrak di lingkungan Pemkab Kutim yang belum juga gajian hingga sepuluh hari pertama Juli.
SANGATTA - Ribuan tenaga kerja kontrak daerah (TK2D) Kutai Timur (Kutim) belum menerima gaji setelah satu bulan kerja per Juni 2019.
Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutim, Hamdan, menyampaikan, tunjangan ASN dan gaji TK2D mulai Juni belum cair. Hingga saat ini pihaknya tengah memproses agar dapat disalurkan.
"Kalau gaji ke-13 sudah, tunjangan ASN dan gaji TK2D mulai Juni memang belum tapi kini diproses," katanya saat rapat rutin coffee morning, Senin.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang meminta BPKAD memprioritaskan penggajian tenaga kontrak. Terlebih jadwal penggajian terlewat cukup jauh. "Ini prioritas, harus segera diurus," pintanya.
Di tempat terpisah, salah satu pegawai TK2D di Setkab Kutim yang enggan disebut namanya mengakui keterlambatan penyaluran gaji amat mengganggu. Dia mengeluhkan sulitnya penggajian kerap terjadi selama dirinya bekerja.
"Mau bayar kos juga susah, gaji Juni harusnya dibayar awal Juli, tapi sampai sekarang tak ada kabar," ujarnya saat diwawancarai di kantornya pada Rabu (10/7).
Hal senada diungkapkan Nadia, pegawai TK2D di salah satu OPD Pemkab Kutim. Menurut dia, hal ini bukan yang pertama. Dia menceritakan dulu pernah tak mendapat gaji selama tiga bulan bekerja.
"Saya ke kantor itu jauh sekali, butuh uang bensin. Suami saya juga TK2D, mau makan apa kalau tidak gajian. Dulu malah parah, gaji dibayar di bulan keempat, utang menumpuk di mana-mana," keluhnya.
Dia berharap pemerintah memprioritaskan penggajian, mengingat pendapatan itu merupakan hal paling ditunggu. Selain itu, agar tidak lagi terjadi penundaan penyaluran.
"Gaji hanya sedikit, masak harus ditunda lagi, kasihanilah kami. Seharusnya pemerintah menyiapkan dari jauh hari sebelum tanggal gajian," pintanya. (*/la/ms/k16)
