Evaluasi Pelaksanaan SBMPTN 2019, Jumlah Pendaftar Menurun dari Tahun Lalu

- Rabu, 10 Juli 2019 | 13:20 WIB

JAKARTA-Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 sudah diumumkan kemarin (9/7) pukul 15.00 WIB. Sebanyak 168.742 peserta dari 714.652 pendaftar dinyatakan lolos seleksi dan masuk ke 85 kampus negeri. Perinciannya, 84.444 pendaftar kelompok ujian saintek (sains dan teknologi), 82.394 pendaftar soshum (sosial dan humaniora), dan sisanya kelompok campuran.

Dari jumlah peserta yang lolos itu, 48.965 orang di antaranya penerima Bidik Misi, pendaftar paket C 209 orang, dan penyandang disabilitas sejumlah 364 orang. “Selamat untuk siswa yang lolos. Bagi yang gagal, jangan putus asa. Tetap harus semangat,” ucap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir di ruang sidang utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kemarin.

Bagi siswa yang tetap ngotot ingin masuk kampus negeri jangan berkecil hati. Masih ada ujian mandiri untuk tetap masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Nah, jika masih belum beruntung, bisa memilih perguruan tinggi swasta yang berkualitas.

Nasir juga mendorong agar siswa lulusan SMA melek dengan pendidikan vokasi. Terutama di bidang sains dan teknologi. Tidak hanya mempelajari materi perkuliahan. Namun, juga dibekali keterampilan khusus sehingga lulusannya nanti siap kerja. ”Ini jadi langkah pemerintah untuk memenuhi kualitas sumber daya manusia untuk menunjang industri 4.0 nantinya,” kata mantan Rektor Universitas Diponegoro itu.

Dia menilai, pelaksanaan SBMPTN tahun ini lebih efisien selama sejarah seleksi penerimaan mahasiswa. Peserta tidak perlu berbondong-bondong mengantre di kampus untuk mendaftar maupun mengikuti ujian. Semuanya sudah dilakukan secara online.

Menurut Nasir, perubahan sistem SBMPTN 2019 sangat rasional. Tahun lalu, dari sisi pengaturan keamanan cukup sulit diatur. Ada pergerakan massa yang besar. Baik itu peserta dan yang mengantar. “Jadi tidak ada lagi lingkungan kampus macet akibat keramaian orang mendaftar atau ada tes masuk kuliah. Enggak perlu repot datang ke kampus. Semuanya serba online, bisa diakses dari rumah,” katanya.

Sistem ujian tes berbasis komputer membuat proses seleksi menjadi terbuka. Mengajarkan peserta untuk lebih rasional dan berkompetisi dengan sehat. Sebab, nilai sudah diketahui sebelum memilih program studi tujuan. ”Sistem SBMPTN 2019 merupakan model terbaik dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa hingga saat ini. Minim masalah dan kecurangan,” jelasnya.

Meski begitu, Nasir mengakui, masih ada kekurangan dari sisi kesiapan server. Para peserta dibuat resah lantaran sistem pendaftaran di https://pendaftararan-utbk.sbmptn.ac.id sempat down dua hari pertama. Trafik data melebihi ambang batas kapasitas server. Sekitar tiga juta orang mengakses laman web pendaftaran dalam waktu bersamaan.

Saat itu panitia Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sempat mengumumkan bahwa sistem pendaftaran UTBK SBMPTN menjalani pemeliharaan sementara melalui akun Instagram @sekresbmptn dan siaran pengumuman pada www.ltmpt.ac.id. ”Saya sadar betul atas kesalahan itu. Saya meminta maaf kepada rakyat Indonesia. Kemudian, masalah itu segera kami perbaiki dan berjalan lancar sampai pendaftaran SBMPTN,” terang menteri 58 tahun itu.

Karena itu, pengumuman SBMPTN 2019 tidak hanya melalui pengumuman sbmptn.ltmpt.ac.id. LTMPT membuka mirror server dengan meminjam 12 web server PTN terkemuka di Indonesia.

Dalam pelaksanaan ujian tes berbasis komputer, Ketua LTMPT Ravik Karsidi mengatakan tidak ada kendala yang berarti. Hanya yang lucu, dia masih menerima laporan beberapa peserta yang nekat berbuat curang. Peserta saling bertukar soal dengan temannya yang ujian pada sesi lain. Padahal, setiap peserta bahkan setiap sesi pasti mengerjakan soal yang tidak sama namun bobotnya sama. ”Ya istilah ketipu kau!” candanya lantas tertawa.

Guru Besar Sosiologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret itu mengingatkan, bagi peserta yang dinyatakan lulus SBMPTN 2019 wajib datang untuk daftar ulang. ”Ingat setiap PTN waktunya berbeda. Jadi harus diperhatikan ketentuannya. Pengumumannya bisa lihat di laman PTN tujuan,” ujar Ravik. Bagi peserta Bidik Misi, hasil tersebut belum sepenuhnya dinyatakan berhak menerima dana tersebut. Tapi, masih ada verifikasi dari masing-masing PTN untuk menentukan kelayakan.

Dari hasil pengumuman SBMPTN 2019, Universitas Brawijaya menjadi PTN dengan peminat terbanyak. Sebanyak 55.871 pendaftar melamar di kampus yang berada di Kota Malang itu. Kemudian diikuti Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan jumlah 48.735 pendaftar. Dan, Universitas Diponegoro Semarang di posisi ketiga dengan 48.440 pendaftar.

KUANTITAS TURUN, KUALITAS BAIK

Jumlah pendaftar SBMPTN 2019 mengalami penurunan. Tercatat,  hanya 714.652 peserta yang mendaftar. Lebih rendah dari tahun lalu dengan 860.001 peserta. Ketua LTMPT Ravik Karsidi mengakui sistem baru seleksi jadi penyebab.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X