Kemarau, PDAM Jamin Waduk Manggar Masih Aman

- Rabu, 10 Juli 2019 | 13:08 WIB

Beragam opsi telah disiapkan jika terjadi penurunan ketinggian air di Waduk Manggar hingga mencapai level 8 meter di Waduk Manggar.

 

BALIKPAPAN bersiap memasuki musim kemarau. Sudah sepekan terakhir, Kota Minyak belum hujan. Walhasil kondisi cuaca ini turut berpengaruh pada level air di Waduk Manggar. Meski hujan dengan intensitas kecil, volume air waduk sempat bervariasi. Baik turun hingga kembali pada level semula.

Direktur Teknik PDAM Balikpapan Arief Purnawarman menuturkan, cuaca terik membuat volume air turun sekitar 1 sentimeter per hari. Saat ini level ketinggian air sekitar 10,29 meter. Dia menyebutkan, angka tersebut masih masuk kategori aman. Bertahan hingga enam bulan tanpa hujan. “Prediksi kami level air masih tahan sampai Desember atau Januari. Apalagi kabar dari BMKG, Oktober sudah masuk musim hujan. Insyaallah aman terisi lagi nanti,” katanya.

Berdasar pengalaman Waduk Manggar selama ini, level limpas tertinggi sekitar 10,38–10,40 meter. Sulit untuk melebihi angka tersebut. “Jadi sekarang level ketinggian air 10,29 meter, kategori normal saja. Angka tersebut masih tergolong limpas atau kondisi waduk penuh,” ujarnya. Jika terjadi penurunan hingga level 8 meter, proses penurunan lebih cepat. Namun ada pompa terendah yang memungkinkan tetap dilakukan pengisapan air waduk.

Apabila volume air terus turun hingga level 7 meter, PDAM akan mengantisipasi dengan volume pengambilan aliran air yang berkurang. Selain memanfaatkan air permukaan waduk, PDAM juga masih bisa antisipasi dengan memanfaatkan sumur selama kemarau. Di antaranya, Gunung Sari sebanyak 4 sumur, Prapatan 3 sumur, dan Kampung Damai 3 sumur. Total masih ada 10 sumur yang bisa membantu Waduk Manggar saat kondisi cuaca ekstrem. Kemampuan suplai mencapai 5–30 liter per detik.

Sumur ini mampu menopang kebutuhan air bersih di beberapa kawasan yang tidak terjangkau air dari Waduk Manggar.

Dia mengimbau agar masyarakat tak perlu risau dengan ketersediaan air. PDAM sudah siap memasuki musim kemarau dengan beragam antisipasi tersebut. Jika terjadi cuaca ekstrem atau tidak ada hujan sampai Desember dan Januari, PDAM akan mengubah ke sistem tanki. Namun, sistem ini hanya dilakukan saat terdesak. Apabila ketersediaan air di waduk buruk.

“Ada pembagian air atau penggiliran operasional air, misalnya dari 24 jam menjadi beberapa jam tertentu. Tapi ini hanya saat kondisi ekstrem, jika lebih dari 6 bulan kemarau tidak ada hujan. Kemungkinan besar tidak terjadi,” bebernya. Berdasarkan prediksi BMKG, Balikpapan baru memasuki musim kemarau pada Juli dasarian II atau III. Kriteria musim kemarau dinilai dari berapa besarnya curah hujan. Misalnya dalam 10 hari curah hujan di bawah 50 milimeter, kemudian diikuti dasar harian 10 hari berikutnya. Hujan yang terjadi singkat beberapa waktu lalu menandakan kriteria hujan di musim pancaroba. (gel/riz/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X