Geser UI, Unibraw Jadi Idola

- Rabu, 10 Juli 2019 | 12:21 WIB

JAKARTA—Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)  mengumumkan penetapan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 pada Selasa (9/7). Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, ada 168.742 peserta yang lolos SBMPTN 2019.

Jumlah peserta yang dinyatakan lulus tersebut merupakan hasil seleksi dari pendaftar SBMPTN 2019 sebanyak 714.652 peserta. Dari peserta yang dinyatakan lulus tersebut terdiri dari peserta Non Bidikmisi sebanyak 119.777 orang dan peserta pemohon Bidikmisi sebanyak 48.965 orang.

“Dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa itu merupakan total daya tampung SBMPTN yang kuotanya minimum 40 persen dari masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” terang Nasir saat konferensi pers Pengumuman Hasil SBMPTN 2019 di Gedung Kemristekdikti, Jakarta, Selasa (9/7).

Nasir menjelaskan, di dalam pelaksanaan SBMPTN kali ini juga menunjukkan adanya pergeseran minat dari para peserta terhadap PTN pilihannya. Tahun sebelumnya, peserta memilih PTN dengan kualitas ranking teratas, sebut saja Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Tahun ini peserta justru sebagian besar peserta lebih memilih PTN yang sesuai kemampuan dirinya masing-masing.

“Namun, di SBMPTN tahun ini, peserta sepertinya sudah lebih rasional dalam memilih kampus yang ingin dituju. Sehingga kita bisa lihat, 10 PTN  dengan nilai rerata tertinggi pendaftar menunjukkan ada pergeseran minat siswa ke perguruan tinggi. Peserta kini dapat mengukur kemampuan dirinya sendiri secara otomatis,”jelasnya. 

Sepuluh PTN dengan peminat terbanyak yakni Universitas Brawijaya (55.871); Universitas Sebelas Maret (48.735); Universitas Diponegoro (48.440); Universitas Pendidikan Indonesia (48.231); Universitas Negeri Semarang (44.937); Universitas Padjadjaran (41.970);   Universitas Hasanuddin (41.846); Universitas Jember (40.173);  Universitas Negeri Yogyakarta (38.007);  Universitas Sumatera Utara (36.585).

Sepuluh PTN dengan peminat terbanyak Prodi Saintek: Universitas Brawijaya (33.987);         Universitas Hasanuddin (29.216);  Universitas Diponegoro (28.825); Universitas Sebelas Maret (24.293); Universitas Jember (23.399); Universitas Sriwijaya (21.447);  Universitas Sumatera Utara (21.348); Universitas Gadjah Mada (20.640); Universitas Padjadjaran (20.291); Universitas Andalas (19.891). 

Selanjutnya, sepuluh PTN dengan peminat terbanyak Prodi Soshum: Universitas Pendidikan Indonesia (34.544); Universitas Negeri Semarang (28.945);  Universitas Negeri Jakarta (26.120);  Universitas Negeri Jogjakarta (25.779); Universitas Sebelas Maret (24.442); 6. Universitas Negeri Malang (23.077); Universitas Brawijaya (21.884); Universitas Padjadjaran (21.676); Universitas Negeri Surabaya (20.034); Universitas Negeri Padang (19.871).

 

BANTAH ADA KEBOCORAN SOAL

Tak hanya itu, Nasir juga mengklaim bahwa sistem seleksi SBMPTN 2019 ini jauh lebih baik dibandingkan 2018. Mengingat, proses pendaftaran dan seleksi tahun ini peserta wajib mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK). Kemudian, peserta mendaftar SBMPTN melalui sistem online.

“Kalau kita lihat evaluasinya, dulu kalau saat pendaftaran dan tes hampir semua kampus macetnya luar biasa karena harinya sama yang pastinya keamanannya juga susah dipantau.  Akhirnya dengan sistem UTBK ini, tidak ada peserta yang harus bergerak bersamaan ke kampus. Setelah dia ikut UTBK dan mendapat nilai, dia baru bisa mendaftar SBMPTN dengan kampus tujuan yang diinginkan. Tidak perlu datang langsung ke kampus,” bebernya. 

Selain itu, Nasir menegaskan, dengan sistem online ini semakin transparan. “Dalam sejarah proses penerimaan mahasiswa baru di Indonesia, baru kali ini tidak ada kecurangan,” tegasnya.

Sependapat dengan Nasir, Ketua LTMPT Ravik Karsidi mengatakan, proses UTBK dan pendaftaran SBMPTN berjalan lancar, tidak ada kebocoran. Ravik juga membantah terkait laporan kebocoran soal yang tersebar di media sosial. 

“Mereka menyangka soal yang ditemukan dan dibagikan ke teman-temannya yang mengikuti UTBK di hari berikutnya tersebut akan sama. Padahal soal ujian yang kami bagikan tidak ada yang sama meski pada hari yang sama. Jadi kalau dikatakan bocor, tidak benar. Kami jamin dan kami akui semua soal betul-betul terjaga rapi,” pungkasnya.   “Disangkanya sama, padahal soalnya beda sama sekali. Ketipu kau!,” seru Ravik.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB

Polri Upaya Pulangkan Dua Pelaku TPPO di Jerman

Sabtu, 23 Maret 2024 | 12:30 WIB

Operasi Ketupat Mudik Dimulai 4 April

Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:30 WIB

Kaji Umrah Backpacker, Menag Terbang ke Saudi

Jumat, 22 Maret 2024 | 20:22 WIB
X